Kendari (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Merdisyam mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menciptakan suasana yang aman dan kondusif, baik jelang pelantikan presiden maupun seterusnya.
"Kita mengimbau, mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara, mari bersama-sama pemerintah, dewan dan masyarakat menjaga situasi, aman, kondusif tidak hanya jelang pelantikan presiden tetapi juga seterusnya," kata Brigjen Pol Merdisyam, usai menghadiri kegiatan istighasah di Kendari, Sabtu.
Menurut Brigjen Pol Merdisyam, dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif bukan hanya menjadi tugas bagi pihak TNI dan Polri, tetapi juga dibutuhkan partisipasi dari semua pihak.
"Karena kita tau, Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang berpotensi, maka keamanan merupakan sangat mutlak, dan keamanan itu merupakan bukan hanya tugas TNI dan Polri tetapi juga merupakan tugas seluruh elemen masyarakat," katanya.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Merdisyam, saat menghadiri kegiatan istighasah di Kantor DPRD Sultra, Sabtu (19/10/19) (ANTARA/Harianto)
Ia yakin, masyarakat Sulawesi Tenggara mampu menciptakan suasana yang aman dan kondusif, karena lanjut Brigjen Pol Merdisyam, masyarakat Sultra sangat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Saya yakin masyarakat Sulawesi Tenggara sangat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tentunya tidak ada yang mau mencederai acara pelantikan Presiden Republik Indonesia, karena ini secara konstitusional, merupakan kegiatan yang harus dilakukan, maka mari sama-sama kita menjaga keamanan diri, menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan kondusif," jelasnya.
Selain itu, Dia mengajak agar menghindari dan cerdas dalam membaca setiap berita-berita yang ada, dia juga meminta agar menghindari berita-berita yang menyesatkan, yang hoaks, serta berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Aksi unjuk rasa merupakan hak bagi seluruh warga masyarakat, tetapi hak tersebut ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, pertama harus menghormati HAM yang lainnya, menjaga kemanan lingkungan, yang paling penting jangan sampai berbuat anarkis, karena itu akan sangat merugikan," tutupnya.
"Kita mengimbau, mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara, mari bersama-sama pemerintah, dewan dan masyarakat menjaga situasi, aman, kondusif tidak hanya jelang pelantikan presiden tetapi juga seterusnya," kata Brigjen Pol Merdisyam, usai menghadiri kegiatan istighasah di Kendari, Sabtu.
Menurut Brigjen Pol Merdisyam, dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif bukan hanya menjadi tugas bagi pihak TNI dan Polri, tetapi juga dibutuhkan partisipasi dari semua pihak.
"Karena kita tau, Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang berpotensi, maka keamanan merupakan sangat mutlak, dan keamanan itu merupakan bukan hanya tugas TNI dan Polri tetapi juga merupakan tugas seluruh elemen masyarakat," katanya.
Ia yakin, masyarakat Sulawesi Tenggara mampu menciptakan suasana yang aman dan kondusif, karena lanjut Brigjen Pol Merdisyam, masyarakat Sultra sangat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Saya yakin masyarakat Sulawesi Tenggara sangat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tentunya tidak ada yang mau mencederai acara pelantikan Presiden Republik Indonesia, karena ini secara konstitusional, merupakan kegiatan yang harus dilakukan, maka mari sama-sama kita menjaga keamanan diri, menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan kondusif," jelasnya.
Selain itu, Dia mengajak agar menghindari dan cerdas dalam membaca setiap berita-berita yang ada, dia juga meminta agar menghindari berita-berita yang menyesatkan, yang hoaks, serta berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Aksi unjuk rasa merupakan hak bagi seluruh warga masyarakat, tetapi hak tersebut ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, pertama harus menghormati HAM yang lainnya, menjaga kemanan lingkungan, yang paling penting jangan sampai berbuat anarkis, karena itu akan sangat merugikan," tutupnya.