Kendari (ANTARA) - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Tenggara  melakukan kegiatan edukasi keamanan penggunaan obat bagi anak usia dini, Sabtu, dalam rangka memperingati Hari Apoteker Sedunia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 37 Kendari dengan tema "Bersama Apoteker Mengenali Obat Sejak Usia Dini" dengan sasaran siswa SD Kelas 5.

Ketua Pengurus Daerah (PD) IAI Sultra, Harmawati mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut yakni memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi agar tidak langsung mengkonsumsi obat tanpa pengetahuan orang tua atau guru ketika sedang sakit.

"Tujuannya supaya bagaimana agar jika mereka diberikan obat oleh temanya, jangan mau. Jika siswa sakit di sekolah maka sampaikan kepada gurunya, kalau di rumah sampaikan kepada kedua orang tua. Tidak boleh sembarangan menggunakan obat," kata Harmawati, di Kendari, Sabtu.

Selain itu, Harmawati mengatakan melalui kegiatan itu, para siswa-siswi terproteksi sejak dini terhadap penggunaan obat-obatan.

"Bagaimana supaya ade-ade ini terproteksi sejak dini, termasuk makanan harus sejak kecil sudah tertanam bahkan mudah-mudahan sampai besar tidak menggunakan sembarangan obat," katanya. Ketua PD IAI Sultra, Harmawati (lima kanan), Kepala Sekolah SDN 37 Kendari, Isnawati (ketiga kanan) bersama lima orang apoteker, serta jajaran guru dan siswa-siswa di SDN 37 Kendari, saat IAI Sultra menggelar edukasi keamanan penggunaan obat bagi anak usia dini. (ANTARA/Harianto)

Harmawati juga mengungkapkan, bahwa peran apoteker sangatlah penting untuk kesehatan masyarakat sedunia.

"Apoteker itu harus memberi pelayanan dengan baik kepada pasien. Jika bertemu dengan apotekernya langsung, pasien bisa berkonsultasi terkait obat-obat yang harus dikonsumsinya," ujarnya.

Dibtempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 37 Kendari, Isnawati, sangat mengapresiasi upaya dari IAI Sultra dalam memberikan sosialisasi keamanan penggunaan obat bagi anak didiknya.

"Kami sangat apresiasi upaya dari IAI Sultra dalam memberikan tentang keamanan dalam menggunakan obat bagi anak-anak, dan alhamdulillah, kami selalu kelilingi oleh orang-orang kesehatan, semoga ini selalu membawa positif babi anak didik kami," katanya.

Berdasarkan data IAI Sultra, rekapitulasi wajar dengan pengecualian (WDP) pada tahun 2019 yakni, Buton Utara sebanyak 15 sekolah 400 siswa 15 orang apoteker, Konawe Utara 15 sekolah 500 siswa dan 35 apoteker, Kendari 15 sekolah 1500 siswa dan 122 apoteker.

Selanjutnya, Muna 15 sekolah 900 siswa 50 apoteker, Konawe 10 sekolah 800 siswa 40 apoteker, Kolaka 15 sekolah 900 siswa dan 70 apoteker, Konawe Selatan 13 sekolah 270 siswa dan 22 apoteker, Wakatobi enam sekolah 355 siswa dan 9 apoteker.

Kemudian, Kolaka Timur 9 sekolah 300 siswa dan 18 apoteker, Baubau 23 sekolah 800 siswa dan 60 apoteker serta Bombana 15 sekolah 856 siswa 42 apoteker. Jumlah sementara 166 Sekolah, 7571 Siswa-Siswi dan 483 Apoteker.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2025