Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berupaya mengubah kawasan kumuh yang ada di kota tersebut menjadi kawasan yang produktif.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, Pemerintah Kota Kendari saat ini giat menciptakan inovasi dalam membangun, agar visi misi pemkot menjadikan Kendari sebagai kota layak huni bisa tercapai.
"Alhamdulillah kita dapat dukungan dari pemerintah untuk mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan produktif dengan biaya sekitar Rp50 miliar," kata Sulkarnain Kadir, di Kendari, Sabtu.
Bantuan dana tersebut terealisasi setelah Pemerintah Kota Kendari menyambangi pemerintah pusat meminta dukungan dana dalam rangka membangun Kota Kendari.
Selain itu, Sulkarnain juga mengungkapkan dukungan tersebut merupakan 'suport' dari Kemeterian dan Pemerintah Pusat dalam merubah kawasan kumuh menjadi kawasan yang produktif.
Sulkarnain menyebutkan, salah satu daerah yang akan dibangun menjadi kawasan produktif, yakni kawasan pariwisata Bungkutoko. Dimana pada tahun 2021 kawasan ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Insyaallah, hari Senin tanggal 7 Oktober depan, kita akan lakukan peletakan batu pertama," katanya.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, Pemerintah Kota Kendari saat ini giat menciptakan inovasi dalam membangun, agar visi misi pemkot menjadikan Kendari sebagai kota layak huni bisa tercapai.
"Alhamdulillah kita dapat dukungan dari pemerintah untuk mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan produktif dengan biaya sekitar Rp50 miliar," kata Sulkarnain Kadir, di Kendari, Sabtu.
Bantuan dana tersebut terealisasi setelah Pemerintah Kota Kendari menyambangi pemerintah pusat meminta dukungan dana dalam rangka membangun Kota Kendari.
Selain itu, Sulkarnain juga mengungkapkan dukungan tersebut merupakan 'suport' dari Kemeterian dan Pemerintah Pusat dalam merubah kawasan kumuh menjadi kawasan yang produktif.
Sulkarnain menyebutkan, salah satu daerah yang akan dibangun menjadi kawasan produktif, yakni kawasan pariwisata Bungkutoko. Dimana pada tahun 2021 kawasan ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Insyaallah, hari Senin tanggal 7 Oktober depan, kita akan lakukan peletakan batu pertama," katanya.