Jakarta (ANTARA) - Sejumlah fasilitas publik di wilayah Jakarta Pusat khususnya di dekat area demo DPR yang berakhir ricuh pada 30 September lalu rusak.
Tingkat kerusakan beragam, mulai dari coret-coretan hingga hilang.
Berdasarkan pantauan pada Rabu pagi banyak rambu-rambu lalu lintas dan papan penunjuk jalan dicoret-coret piloks dan tanaman-tanaman rusak terinjak oleh massa yang ricuh akibat demo ricuh 30 September lalu di Jalan Gerbang Pemuda.
Kerusakan fasilitas rambu lalu lintas dan tanaman pascademo ricuh 30 September di Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat , Rabu (2/10/2019). ANTARA/Livia Kristianti
Jalan Gerbang Pemuda merupakan salah satu tempat polisi memukul mundur massa yang melakukan kericuhan di belakang Gedung DPR.
Selanjutnya kerusakan lebih lanjut ditemukan di Jalan Asia-Afrika. Tiang penyangga pohon-pohon yang ditanam di sepanjang trotoar ditemukan rusak bahkan ditemukan juga satu unit tempat sampah pilah hilang dari tempatnya.
Water barrier yang digunakan untuk pembatas jalan turut ditemukan terbakar di jalur sepeda dekat dengan Jalan Asia-Afrika.
Selain itu tiang-tiang bekas pembangunan monorail di Jalan Asia Afrika banyak yang tercoret dengan tulisan "Save KPK" dan "DPR 4.0".
Kerusakan lainnya ditemukan di Kawasan Semanggi yang dekat dengan wilayah Jakarta Pusat. Banyak rambu lalu lintas yang terlepas dari tempatnya.
Ditemukan juga coretan dengan piloks di tembok Jembatan Layang Semanggi yang bertuliskan "Maaf Ibu Pertiwi Kami Mengotori Aset Peninggalanmu".
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi mengemukakan, kerusakan-kerusakan tersebut segera dibenahi ketika kegiatan di area sekitar Gedung DPR/MPR RI kembali kondusif dan normal.
"Secepatnya kita perbaiki, tapi tunggu selesai demo," kata Irwandi.
Hingga saat ini unjuk rasa masih terus berlangsung di dekat area DPR RI. Mulai dari mahasiswa hingga buruh menyampaikan aspirasinya terkait RKUHP hingga UU Ketenagakerjaan.
Tingkat kerusakan beragam, mulai dari coret-coretan hingga hilang.
Berdasarkan pantauan pada Rabu pagi banyak rambu-rambu lalu lintas dan papan penunjuk jalan dicoret-coret piloks dan tanaman-tanaman rusak terinjak oleh massa yang ricuh akibat demo ricuh 30 September lalu di Jalan Gerbang Pemuda.
Jalan Gerbang Pemuda merupakan salah satu tempat polisi memukul mundur massa yang melakukan kericuhan di belakang Gedung DPR.
Selanjutnya kerusakan lebih lanjut ditemukan di Jalan Asia-Afrika. Tiang penyangga pohon-pohon yang ditanam di sepanjang trotoar ditemukan rusak bahkan ditemukan juga satu unit tempat sampah pilah hilang dari tempatnya.
Water barrier yang digunakan untuk pembatas jalan turut ditemukan terbakar di jalur sepeda dekat dengan Jalan Asia-Afrika.
Selain itu tiang-tiang bekas pembangunan monorail di Jalan Asia Afrika banyak yang tercoret dengan tulisan "Save KPK" dan "DPR 4.0".
Kerusakan lainnya ditemukan di Kawasan Semanggi yang dekat dengan wilayah Jakarta Pusat. Banyak rambu lalu lintas yang terlepas dari tempatnya.
Ditemukan juga coretan dengan piloks di tembok Jembatan Layang Semanggi yang bertuliskan "Maaf Ibu Pertiwi Kami Mengotori Aset Peninggalanmu".
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi mengemukakan, kerusakan-kerusakan tersebut segera dibenahi ketika kegiatan di area sekitar Gedung DPR/MPR RI kembali kondusif dan normal.
"Secepatnya kita perbaiki, tapi tunggu selesai demo," kata Irwandi.
Hingga saat ini unjuk rasa masih terus berlangsung di dekat area DPR RI. Mulai dari mahasiswa hingga buruh menyampaikan aspirasinya terkait RKUHP hingga UU Ketenagakerjaan.