Kendari (ANTARA) - Mahasiswi dari Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari, Masyita Ainun Nisa (21) menjadi lulusan terbaik di Wisuda ke-18 dengan nilai IPK 3,88.
Mahasiswi kelahiran Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 4 September 1998, itu lulus dengan predikat pujian, dengan IPK 3,88 dengan lama studi empat tahun.
Anak ketiga dari empat orang bersaudara ini membocorkan rahasia sehingga dirinya bisa mendapat predikat cumlaude pada wisuda, Sabtu 21 September 2019 di Poltekkes Kemenkes Kendari.
Menurut Ainun, usaha, kerja keras dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dukungan dan motivasi dari orang tua adalah hal yang utama sehingga dirinya bisa menjadi lulusan terbaik di wisuda ke-18 Poltekkes Kemenkes Kendari.
"Untuk menjadi wisudawan terbaik, tidak mudah, dan tidak mulus, banyak yang saya lalui. Saya melalui berbagai ujian dan cobaan, tapi saya selalu berdoa dan terus berjuang. Intinya selalu rajin belajar jangan mudah menyerah selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terus meminta restu kepada orang tua," kata Ainun dengan rasa bahagia, di Kendari, Sabtu.
Wisudawan terbaik pada wisuda Poltekkes Kemenkes Kendari, Masyita Ainun Nisa, Sabtu (21/9/19), bersama sang ibu. (ANTARA/Harianto)
Ainun juga mengungkapkan, prestasi yang dia dapat, akan didedikasikan untuk ibu dan almarhumah ayahnya.
"Alhamdulillahirabbillalamin, sebenarnya saya tidak menyangka bisa mendapatkan prestasi ini dan menjadi wisudawan terbaik, tapi semua ini saya berikan untuk orang tua saya, ibu saya termasuk almarhum ayah saya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ainun menjelaskan pola pembelajaran yang dia terapkan sehingga bisa menjadi lulusan terbaik adalah menggunakan pola pembelajaran secara umum, namun dia menekankan agar tidak terlalu serius dalam belajar namun diselingi dengan kegiatan positif tentang akademik.
Selain itu, Ainun juga mengungkapkan, saat ini dirinya tengah mendaftar Program Nusantara Sehat.
Dia mengatakan jika ia lolos pendaftaran tersebut, maka dia siap bekerja dan berbakti kepada masyarakat.
"Jika saya lulus di Program Nusantara Sehat saya akan kerja dan mengimplementasikan ilmu saya kepada masyarakat, tapi kalau tidak, saya akan lanjut lagi ke D-IV Analis Kesehatan," tutupnya.
Mahasiswi kelahiran Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 4 September 1998, itu lulus dengan predikat pujian, dengan IPK 3,88 dengan lama studi empat tahun.
Anak ketiga dari empat orang bersaudara ini membocorkan rahasia sehingga dirinya bisa mendapat predikat cumlaude pada wisuda, Sabtu 21 September 2019 di Poltekkes Kemenkes Kendari.
Menurut Ainun, usaha, kerja keras dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dukungan dan motivasi dari orang tua adalah hal yang utama sehingga dirinya bisa menjadi lulusan terbaik di wisuda ke-18 Poltekkes Kemenkes Kendari.
"Untuk menjadi wisudawan terbaik, tidak mudah, dan tidak mulus, banyak yang saya lalui. Saya melalui berbagai ujian dan cobaan, tapi saya selalu berdoa dan terus berjuang. Intinya selalu rajin belajar jangan mudah menyerah selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terus meminta restu kepada orang tua," kata Ainun dengan rasa bahagia, di Kendari, Sabtu.
Ainun juga mengungkapkan, prestasi yang dia dapat, akan didedikasikan untuk ibu dan almarhumah ayahnya.
"Alhamdulillahirabbillalamin, sebenarnya saya tidak menyangka bisa mendapatkan prestasi ini dan menjadi wisudawan terbaik, tapi semua ini saya berikan untuk orang tua saya, ibu saya termasuk almarhum ayah saya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ainun menjelaskan pola pembelajaran yang dia terapkan sehingga bisa menjadi lulusan terbaik adalah menggunakan pola pembelajaran secara umum, namun dia menekankan agar tidak terlalu serius dalam belajar namun diselingi dengan kegiatan positif tentang akademik.
Selain itu, Ainun juga mengungkapkan, saat ini dirinya tengah mendaftar Program Nusantara Sehat.
Dia mengatakan jika ia lolos pendaftaran tersebut, maka dia siap bekerja dan berbakti kepada masyarakat.
"Jika saya lulus di Program Nusantara Sehat saya akan kerja dan mengimplementasikan ilmu saya kepada masyarakat, tapi kalau tidak, saya akan lanjut lagi ke D-IV Analis Kesehatan," tutupnya.