Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 99 pasangan mengikuti acara pernikahan massal di salah satu kuil China di Malaysia pada Senin, hari kesembilan pada bulan kesembilan yang dianggap tanggal keberuntungan oleh etnis China.
Acara di kuil Thean Hou di Kuala Lumpur merupakan acara tahunan bagi pasangan yang mengidamkan pernikahan Budha. Angka sembilan dalam bahasa China terdengar seperti kata "tahan lama."
Sebagian besar pasangan mengenakan jas berwarna hitam dan gaun pengantin berwarna putih. Namun, ada juga pasangan yang memilih menggunakan baju pengantin bernuansa merah, warna yang melambangkan keberuntungan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam budaya China. Merah juga menjadi warna tradisional yang dikenakan oleh pengantin China.
Seraya memegang buket bunga, pasangan-pasangan pengantin itu diberkati oleh seorang imam berjubah merah sebelum mengucap janji setia. Acara pernikahan massal diakhiri dengan foto bersama.
Warga etnis China tercatat sekitar 23 persen dari 32 juta penduduk yang tinggal di negara Asia Tenggara tersebut. Sekitar seperlima penduduk menganut agama Buddha.
Sumber: Reuters
Acara di kuil Thean Hou di Kuala Lumpur merupakan acara tahunan bagi pasangan yang mengidamkan pernikahan Budha. Angka sembilan dalam bahasa China terdengar seperti kata "tahan lama."
Sebagian besar pasangan mengenakan jas berwarna hitam dan gaun pengantin berwarna putih. Namun, ada juga pasangan yang memilih menggunakan baju pengantin bernuansa merah, warna yang melambangkan keberuntungan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam budaya China. Merah juga menjadi warna tradisional yang dikenakan oleh pengantin China.
Seraya memegang buket bunga, pasangan-pasangan pengantin itu diberkati oleh seorang imam berjubah merah sebelum mengucap janji setia. Acara pernikahan massal diakhiri dengan foto bersama.
Warga etnis China tercatat sekitar 23 persen dari 32 juta penduduk yang tinggal di negara Asia Tenggara tersebut. Sekitar seperlima penduduk menganut agama Buddha.
Sumber: Reuters