Kendari (ANTARA) - Harga ikan teri di sejumlah pasar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencapai Rp130.000 hingga Rp135.000 per kilogram untuk kualitas terbaik atau melampaui harga daging ayam yang hanya berkisar Rp65.000-Rp70.000 per kilogram.
Pantauan di pasar Mandonga dan pasar sentral Kendari, Jumat, tingginya harga ikan teri asin maupun ikan sunu itu dipicu karena permintaan konsumen selama ini cukup besar sementara persediaan ditingkat pedagang sangat terbatas.
"Ketersediaan ikan teri untuk kualitas terbaik Iteri putih) memang terbatas. Berbeda dengan ikan teri biasa yang berwarna hitam dan kuning, stoknya banyak dan harganya pun jauh lebih murah," kata Ny. Irma (40) salah satu penjual ikan di pasar Mandonga.
Ia mengatakan, harga ikan asin maupun ikan segar di tingkat pedagang pengecer selama dua bulan alami kenaikan, bahkan lebih mahal dibanding harga daging ayam potong maupun ayam kampung dalam ukurang kilogramnya.
Untuk jenis ikan teri asin, pemicu tingginya harga ikanitu karena permintaan dari luar daerah cukup besar terutama disukai para konsumen dari luar daerah untuk dijadikan sebagai oleh-oleh produk khas daerah untuk dibawa pulang setelah melakukan kegiatan di Kendari.
"Biasya para tamu-tamu luar daerah yang datang berlibur di Kota kendari, yang banyak dicari adalah ikan teri halus, sehingga wajar bila pedagang mematok dengan harga tertentu," ujaranya.
Kepala Seksi Perdagangan dalam, negeri Disperindag Sultra Darmin mengungkapkan, meskipun persediaan ikan asin di hampir seluruh pasaran tergolong cukup, namun harganya tetap pada harga yang pantastis dengan harga yang cukup tinggi, karena permintaanya konsumen belakangan ini cukup besar.
"Dengan permintaan yang banyak dari konsumen, pedagang pun bisa memainkan harga tanpa harus ada kesepakan dari instansi pemerintah, sebab itu sudah menjadi mekanisme pasar," ujaranya.
Aktivitas penjual ikan asin di pasar Bonggoeya Kendari. (foto ANTARA/ Azis Senong)
Sementara harga ikan segar, seperti ikan laut kembung, bandeng, ruma-ruma dan cakalang bervariasi antara Rp40.000 per kilogram hingga Rp60.000 per kilogram tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Darmin menambahkan, ikan asin maupun ikan segar yang ditawarkan pedagang stoknya cukup, namun harganya tidak pernah lagi turun pada kisaran itu karena dari hari ke hari tingginya permintaan konsumen sementara hasil tangkapan nelayan sanagat terbatas.
"Sudah menjadi hal biasa bila cuaca ombak yang tidak menentu, biasanya hasil tangkapan nelayan berkurang yang otomatis cenderung alami kenaikan. Apalagi para nelayan lokal saat ini dengan kemampuan kapal laut yang dimiliki hanya mampu mencari ikan pada laut tertentu," katanya.
Pantauan di pasar Mandonga dan pasar sentral Kendari, Jumat, tingginya harga ikan teri asin maupun ikan sunu itu dipicu karena permintaan konsumen selama ini cukup besar sementara persediaan ditingkat pedagang sangat terbatas.
"Ketersediaan ikan teri untuk kualitas terbaik Iteri putih) memang terbatas. Berbeda dengan ikan teri biasa yang berwarna hitam dan kuning, stoknya banyak dan harganya pun jauh lebih murah," kata Ny. Irma (40) salah satu penjual ikan di pasar Mandonga.
Ia mengatakan, harga ikan asin maupun ikan segar di tingkat pedagang pengecer selama dua bulan alami kenaikan, bahkan lebih mahal dibanding harga daging ayam potong maupun ayam kampung dalam ukurang kilogramnya.
Untuk jenis ikan teri asin, pemicu tingginya harga ikanitu karena permintaan dari luar daerah cukup besar terutama disukai para konsumen dari luar daerah untuk dijadikan sebagai oleh-oleh produk khas daerah untuk dibawa pulang setelah melakukan kegiatan di Kendari.
"Biasya para tamu-tamu luar daerah yang datang berlibur di Kota kendari, yang banyak dicari adalah ikan teri halus, sehingga wajar bila pedagang mematok dengan harga tertentu," ujaranya.
Kepala Seksi Perdagangan dalam, negeri Disperindag Sultra Darmin mengungkapkan, meskipun persediaan ikan asin di hampir seluruh pasaran tergolong cukup, namun harganya tetap pada harga yang pantastis dengan harga yang cukup tinggi, karena permintaanya konsumen belakangan ini cukup besar.
"Dengan permintaan yang banyak dari konsumen, pedagang pun bisa memainkan harga tanpa harus ada kesepakan dari instansi pemerintah, sebab itu sudah menjadi mekanisme pasar," ujaranya.
Sementara harga ikan segar, seperti ikan laut kembung, bandeng, ruma-ruma dan cakalang bervariasi antara Rp40.000 per kilogram hingga Rp60.000 per kilogram tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Darmin menambahkan, ikan asin maupun ikan segar yang ditawarkan pedagang stoknya cukup, namun harganya tidak pernah lagi turun pada kisaran itu karena dari hari ke hari tingginya permintaan konsumen sementara hasil tangkapan nelayan sanagat terbatas.
"Sudah menjadi hal biasa bila cuaca ombak yang tidak menentu, biasanya hasil tangkapan nelayan berkurang yang otomatis cenderung alami kenaikan. Apalagi para nelayan lokal saat ini dengan kemampuan kapal laut yang dimiliki hanya mampu mencari ikan pada laut tertentu," katanya.