Konawe Selatan (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Bangka Belitung (Babel), melakukan bongkar pasang senjata di Pangkalan Udara Haluoleo (HLO) yang merupakan bagian dari pelatihan bela negara.

Sebelum melakukan bongkar pasang, para siswa SMN terlebih dahulu diperkenalkan bagian-bagian dari senjata lalu kemudian diajarkan teknis-teknis pembongkaran dan pemasangan senjata yang diwakili salah seorang anggoata TNI AU yaitu Tamtama Lambangja Lanud Haluoleo,Kopral dua Harjiman .

Harjiman mengatakan, dalam senjata terdapat bagian-bagian yang dibongkar diantaranya megazine, lade, laras, pedal, tabung gas dan lainnya.

"Pada saat pembongkaran senjata, harus terurut kemudian begitupun saat pemasang dilakukan sebaliknya, ambil tabung gas lingkungan harus searah dengan lobang, berikutnya pernya putar ke bawah, kalau dipasang diputar ke kiri atau ke kanan," kata Harjiman pada siswa SMN asal Bangka Belitung.

Sementara, Kasiops Lanud HLO, Kapten Tek Jaya Shadiqin mengatakan, Siswa SMN asal Babel tersebut diajarkan cara membongkar pasang senjata buatan dalam negeri yaitu PT Pindad.

"Setelah mereka mengetahui, kemudian diperlombakan, untuk setiap kelompok, Alhamdulillah ada yang sangat cepat, bisa melakukan bongkar pasang senjata dengan waktu tiga menit, itu cukup cepat bagi seorang siswa apalagi membongkar pasang senjata itu perdana bagi mereka," katanya. Peserta SMN asal Bangka Belitung sedang memperhatikan intruksi perwakilan Lanud HLO saat mengajarkan cara bongkar pasang senjata. (ANTARA/Harianto)
Kapten Tek Jaya Shadiqin juga menjelaskan, tujuan dari pembongkaran senjata adalah membersihkan senjata tersebut, baik setiap selesai digunakan saat latihan maupun setelah digunakan setelah operasi.

Dia berharap kepada siswa SMN agar merasa bangga karena bisa membongkar pasang senjata apalagi buat Indonesia sendiri, dan senjata yang dibongkar oleh siswa tersebut cukup dapat diandalkan baik kegiatan dalam operasi maupun dalam latihan.

"Selanjutnya mereka harus tau bahwa Indonesia mampu memproduksi alutsista," jelasnya.


   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024