Kendari (ANTARA) - Produk sagu basah dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) selama lima tahun terakhir cukup diminati pasaran antarpulau khususnya di Pulau Jawa, dan Nusa Tenggara, Maluku hingga ke Papua.

Kadis Disprteindag Sultra, Hj Sitti Saleha di Kendari, Selasa mengungkapkan, perdagangan antarpulau beberapa produk hasil bumi khususnya perkebunan, hasil kehutanan dan Pertanian cukup meningkat belakangan ini.

Ia mengatakan, banyaknya permintaan pasar terhadap produk hasil bumi dari Sultra itu, setelah pihak Disperindag Sultra melakukan kegiatan pasar lelang produk komoditas yang dilakukan minimal 2-3 kali dalam setahun.

"Jadi pasar lelang akhir-akhir ini bernilai positif karena mempertemukan antara petani sebagai pengelola dan penghasil produk hasil bumi dengan para pedagang dan pengusaha pembeli," katanya.

Kegiatan pasar lelang itu kata Sitti Saleha, banyak memberi peluang para petani untuk menawarkan produk berbagai hasil produksi perkebunan dan pertanian mereka secara transparan, dan sekaligus menutup keran bagi para tengkulak yang selama ini selalu mengejar keuntungan untuk pribadi mereka.

"Kalau selama ini pasar lelang dilakukan di ibukota provinsi Kota kendari, namun selama setahun terakhir ini sudah dilakukan di luar ibu kota seperti di kabupaten Kolaka Timur, Kolaka dan rencananya pada bulan Agustus dilakukan di Kota Baubau," ujar Saleha yang didampingi Kabid Ekspor Disperindag Sultra, Safuan. Salah satu kawasan tanaman sagu di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. (foto ANTARA/ Azis Senong)
Sebelumnya, salah seorang pengusaha pembeli sagu antarpulau di Kota Kendari, Mansur mengatakan, akhir-akhir ini kewalahan memenuhi permintaan pasar untuk kebutuhan konsumsi warga di Kota Surabaya dan provinsi lain di Indonesia Timur.

"Sebenarnya, berapapun produk sagu yang dibeli di pasaran, penjualannya tetap laris di pasaran anatarpulau, dengan tetap menjaga kualitas sesuai yang diinginkan pasar," ujaranya.

Ia mengatakan, setiap satu bulan pihaknya mengantarpulaukan sagu basa dari pelabuhan Kendari ke Surabaya antara 150-200 ton, namun kuota sebesar itu terkadang sulit dipenuhi karena terbatasnya bahan baku yang dihasilkan petani dari beberapa daerah sentra di kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kolaka Timur.

Harga pembelian sagu basa pada tingkat pedagang pengumpul dibelinya antara Rp2.000 per kilogram. Sedangkan harga jual setelah tiba di pasaran di Surabaya bervariasi antara Rp2.500-Rp3.000 per kilogram tergantung dari jenis dan kualitasnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024