Kendari (ANTARA) - Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Najib Husen, mengatakan terpilihnya Abu Hasan sebagai ketua DPD PDI Perjuangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) selama lima tahun ke depan tidak perlu diragukan lagi.
"Abu Hasan tidak perlu diragukan, dia sudah punya pengalaman organisasi yang cukup kental seperti organisasi HMI, beliau sudah berpengalaman sehingga untuk organisasi kepartaian bukan hal yang baru," katanya di Kendari Senin.
Pengamat politik Sultra itu juga mengatakan, dalam penetapan DPD PDI Perjuangan, selama ini dia melihat ada semacam konvensi yang dilakukan Partai PDI Perjuangan dengan pertimbangan kaderisasi dan regenerasi, maka seorang ketua DPD saat sudah menjabat selama dua periode, periode ketiganya tidak akan terpilih kembali.
Saat ini, lanjut Najib Husen, tantangan yang perlu dihadapi Abu Hasan adalah bagaimana dapat membagi waktu sebagai Bupati Buton Utara (Butur) dan ketua DPD PDI Perjuangan karena menurutnya, hal itu dinilai cukup berat.
"Saat ini Abu Hasan bukan lagi hanya berpikir untuk memenangkan pilkada di Butur tapi bagaimana memenangkan tujuh kabupaten lainnya yang ada Sultra," jelas Najib.
Saat ini, kata Najib, tinggal bagaimana Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra yang baru itu dapat membangun konsolidasi dengan semua DPC yang ada di Sultra dan meyakinkan kepada semua kader PDI Perjuangan bahwa dia layak menjadi ketua DPD.
Untuk diketahui, Bupati Buton Utara (Butur) itu ditetapkan sebagai Ketua DPD PDIP Sultra periode 2019-2024, pada Konferda (27/7/19) menggantikan Hugua, yang sebelumnya sudah menjabat sebagai ketua selama dua periode.
"Abu Hasan tidak perlu diragukan, dia sudah punya pengalaman organisasi yang cukup kental seperti organisasi HMI, beliau sudah berpengalaman sehingga untuk organisasi kepartaian bukan hal yang baru," katanya di Kendari Senin.
Pengamat politik Sultra itu juga mengatakan, dalam penetapan DPD PDI Perjuangan, selama ini dia melihat ada semacam konvensi yang dilakukan Partai PDI Perjuangan dengan pertimbangan kaderisasi dan regenerasi, maka seorang ketua DPD saat sudah menjabat selama dua periode, periode ketiganya tidak akan terpilih kembali.
Saat ini, lanjut Najib Husen, tantangan yang perlu dihadapi Abu Hasan adalah bagaimana dapat membagi waktu sebagai Bupati Buton Utara (Butur) dan ketua DPD PDI Perjuangan karena menurutnya, hal itu dinilai cukup berat.
"Saat ini Abu Hasan bukan lagi hanya berpikir untuk memenangkan pilkada di Butur tapi bagaimana memenangkan tujuh kabupaten lainnya yang ada Sultra," jelas Najib.
Saat ini, kata Najib, tinggal bagaimana Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra yang baru itu dapat membangun konsolidasi dengan semua DPC yang ada di Sultra dan meyakinkan kepada semua kader PDI Perjuangan bahwa dia layak menjadi ketua DPD.
Untuk diketahui, Bupati Buton Utara (Butur) itu ditetapkan sebagai Ketua DPD PDIP Sultra periode 2019-2024, pada Konferda (27/7/19) menggantikan Hugua, yang sebelumnya sudah menjabat sebagai ketua selama dua periode.