Kendari (ANTARA) - Kongres tahunan Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara memutuskan mencabut sanksi larangan ikut kompetisi bagi PS Konawe Selatan beserta pelatihnya Nurwan.

Keputusan pencabutan sanksi terhadap PS Konawe Selatan yang dilarang ikut kompetisi dan larangan pelatih Nurwan mendampingi tim selama dua tahun dicapai setelah mendapat persetujuan dari peserta kongres, kata Ketua Asprov PSSI Sultra Sabaruddin Labamba di Kendari, Sabtu.

Pelatih PS Konawe Selatan Nurwan dijatuhi larangan mendampingi tim selama dua tahun karena terbukti menganiaya wasit lantaran kecewa atas kepemimpinan wasit saat anak asuhnya berlaga.

Selain mencabut sanksi larangan ikut kompetisi bagi PS Konawe Selatan dan larangan melatih bagi Nurwan juga kongres tahunan Asprov PSSI Sultra 2019 mencabut sanksi larangan bermain bagi Abdul Wahid (PS Gasko Kolaka).

"Kongres dapat mencabut sanksi yang dijalani pemain, pelatih, klub maupun wasit asal mendapat persetujuan peserta kongres. Mudah-mudahan kasus penganiayaan wasit maupun saling pukul di lapangan tidak terulang karena mencoreng kredibilitas persepakbolaan nasional," kata Sabaruddin.

Manajemen pengorganisasian sepak bola di Tanah Air terus berbenah di tengah dasawarsa industri sepak bola yang tidak mungkin dihindari.

Pengurus Asprov PSSI Sultra Jasman Harun mengajak para pelatih dan siapa pun pihak yang menjadi bagian dari manajemen sepak bola agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

"Jika ada pihak yang keberatan terhadap keputusan wasit atau ketetapan organisasi agar disalurkan melalui mekanisme yang telah diatur oleh organisasi. Mari menghindari tindakan sepihak yang berdampak merugikan diri sendiri dan orang lain," kata Jasman.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024