Kendari (ANTARA) - Atlet sepak takraw Sulawesi Tenggara yang sudah menjalani pelatihan terpusat selama satu bulan optimistis merebut tiket PON XX saat tampil pada ajang prakualifikasi di Makassar, Sulawesi Selatan 2-6 Agustus 2019.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan  Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Sultra Abd Razak di Kendari, Sabtu, mengatakan sembilan atlet putra dan sembilan atlet putri sudah siap melawan atlet 10 provinsi lainnya.

"18 pesepak takraw andalan yang akan berkompetisi merebutkan tiket PON  hasil seleksi dari puluhan pemain yang dijaring dari daerah-daerah maupun klub. Seleksinya pun cukup ketat sehingga menemukan pemain andal," kata Razak.

Sultra yang berada di wilayah IV akan berkompetisi memperebutkan tiket PON XX melawan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, tuan rumah PON XX.

Pelatih sepak takraw Sultra Firman Kasim mengatakan mewujudkan impian merebut tiket PON XX Papua 2020 tidak semudah yang dibayangkan karena daerah lain pun memiliki tekad yang sama.

"Wilayah IV disebut-sebut "neraka" karena dihuni pemain-pemain nasional. Pesepak takraw putra  Gorontalo peraih medali emas PON XIX, regu putri Sulawesi Barat peraih medali emas PON XIX," kata Firman, atlet Indonesia tahun 80-an.

Atlet sepak takraw Sulawesi Selatan pun tidak bisa dienteng meski tidak menonjol seperti tahun 80-an.

Pemain senior Husni Uba mengatakan senioritas atau nama besar (pernah juara) bukan jaminan tampil lebih baik dari pemain-pemain mudah.

"Biasanya pemain non gelar memiliki ambisi untuk mengalahkan sang juara, sebaliknya sang juara merasakan beban menghadapi penantang. Maka intinya siapa yang siap bertanding dialah juara," kata Husni penyumbang medali emas kontingen Asian Games XVIII/2018 Indonesia. 

 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024