Banjarbaru (ANTARA) - Sebanyak 192 remaja yang tergabung dalam Duta Generasi Berencana (Genre) se Indonesia melakukan deklarasi pendewasaan usia perkawinan bersama Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo serta Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dan para Kepala Perwalikan BKKBN provinsi se Indonesia di Kiram Park Banjarbaru Kalimantan Selatan, Jumat.

Deklarasi tersebut merupakan rangkaian acara dari Genre Edu Camp dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI yang dilangsungkan di Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam sambutannya pada pembukaan GenRe Educamp 2019 mengatakan remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi subjek/pelaku pembangunan sehingga harus disiapkan agar menjadi SDM yang berkualitas.

"Pernikahan dini menempatkan remaja putri dalam resiko tinggi terhadap kehamilan dini dan kehamilan tidak diinginkan, dengan konsekuensi ancaman kehidupan. Pencegahan pernikahan dini akan membantu penurunan resiko infeksi pada saat melahirkan bahkan ‘ancaman’ kematian pada saat ibu melahirkan serta bayi cacat lahir," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, remaja merupakan individu-individu calon pasangan yang akan membangun keluarga dan calon orangtua bagi anak-anak yang dilahirkannya sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga.

"Kesiapan berkeluarga merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan keluarga yang berkualitas sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi yang juga berkualitas," katanya.

Plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi kegiatan itu yang ikut dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN Pusat yang baru dilantik sejak 1 Juli 2019.

"Semoga dengan deklarasi ini, maka Genre akan menjadi salah satu gerbong dalam melakukan kampanye dan sosialisasi pencehagan seks pra nikah dan mencegah pernikahan dini.

"Fakta menunjukkan sebagian remaja kini dihadapkan pada situasi yang sangat memperhatinkan seperti seks pranikah, narkoba, dan lainnya. Masalah lainnya adalah masih tingginya pernikahan dini," katanya.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024