Jayapura (ANTARA) - Pencarian helikopter MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang pada Jumat (28/6) hilang kontak dalam penerbangan dari Oksibil menuju Jayapura dipusatkan di kawasan Airu dan Lereh, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Jumat, setelah upaya pencarian dari darat dan udara di sekitar Oksibil tidak membuahkan hasil signifikan.
Komandan Resor Militer 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar kepada ANTARA mengatakan bahwa menurut informasi yang diperoleh, ada warga yang mendengar suara helikopter di Airu dan sekitarnya pada Jumat (28/6).
"Berbagai informasi yang dikumpulkan diolah terlebih dahulu sebelum tim diturunkan untuk melakukan pencaharian di sekitar lokasi yang dicurigai," kata Kol Inf Sianipar, berharap tim bisa segera menemukan helikopter tersebut beserta penumpangnya.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang dan kru terbang dari Oksibil menuju Jayapura pada Jumat (28/6) pukul 11.44 WIT.
Sesaat setelah terbang, pukul 11.49 WIT, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan bahwa pesawat terbang pada ketinggian 7.800 kaki, enam mil laut ke utara, kepada petugas di bandara Oksibil. Pukul 13.19 WIT, petugas di bandara Sentani mengontak bandara Oksibil untuk menanyakan keberadaan helikopter milik TNI Angkatan Darat tersebut karena tidak ada kontak dari pilot.
Baca juga:
Cuaca buruk jadi kendala pencaharian helikopter MI 17
TNI bangun komunikasi dengan keluarga penumpang helikopter MI 17
Komandan Resor Militer 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar kepada ANTARA mengatakan bahwa menurut informasi yang diperoleh, ada warga yang mendengar suara helikopter di Airu dan sekitarnya pada Jumat (28/6).
"Berbagai informasi yang dikumpulkan diolah terlebih dahulu sebelum tim diturunkan untuk melakukan pencaharian di sekitar lokasi yang dicurigai," kata Kol Inf Sianipar, berharap tim bisa segera menemukan helikopter tersebut beserta penumpangnya.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang dan kru terbang dari Oksibil menuju Jayapura pada Jumat (28/6) pukul 11.44 WIT.
Sesaat setelah terbang, pukul 11.49 WIT, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan bahwa pesawat terbang pada ketinggian 7.800 kaki, enam mil laut ke utara, kepada petugas di bandara Oksibil. Pukul 13.19 WIT, petugas di bandara Sentani mengontak bandara Oksibil untuk menanyakan keberadaan helikopter milik TNI Angkatan Darat tersebut karena tidak ada kontak dari pilot.
Baca juga:
Cuaca buruk jadi kendala pencaharian helikopter MI 17
TNI bangun komunikasi dengan keluarga penumpang helikopter MI 17