Banjabaru (ANTARA) - Berbagai produk kerajinan asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dipromosikan pada Pameran dan Gelar Dagang yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI di Banjarbaru, Kalimantan Selatan 4-6 Juli 2019.
Berbagai produk kerajinan yang menjadi ciri khas kabupaten kota di Sultra dipromosikan seperti tenun lokal yang bermotif etnis Muna, Tolaki, Buton, Moronene, Mekongga serta kerajinan anyaman dan berbagai penganan khas asal Sultra.
Pelaksana tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan (BKKBN) Sultra, Mustakim usai pembukaan gelar dagang di Banjarbaru atau Palataran Kantor Gubernur Kalsel, mengatakan gelar dagang tersebut merupakan ajang promosi atau media komunikasi, informasi dan transaksi bagi kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
"Kelompok UPPKS ini merupakan ibu-ibu binaan BKKBN di setiap daerah setelah mereka merasakan ikut KB, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarganya," katanya.
Pameran dan Gelar Dagang Harganas XXV degan jumlah 170 stand tersebut dibuka oleh ketua TP PKK pusat, Erni Guntarti Tjahtjo Kumolo, dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.
Erni Guntarti berharap ada kolaborasi antara BKKBN dan TP PKK di daerah untuk membantu para pelaku ekonomi kecil untuk meningkatkan kualitas dalam pengelolaan produksi sehingga mendorong kesejahteraan keluarga.
"Dampingi para pelaku usaha kecil dan mikro di daerah masing-masing mula8 dari manajemen hingga pemasaran, agar produk yang dihasilkan bisa lebih meningkat dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya," ujarnya.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam kesempatan itu mengatakan Kalsel merupakan replika Indonesia karena berbagai suku ada di Kalimantan Selatan yang hidup damai jalankan kehidupan berdasarkan pondasi dasar bhineka tungal ika.
Usai seremonial pembukaan selanjutkan dengan peninjauan stand pameran dan gelar dagang oleh Erni Guntarti, Gubernur Kalsel seluruh pejabat dan undangan terkait.
Pantauan, Stand Pameran BKKBN Sultra dipadati pengunjung yang melihat produk yang ditampilkan sekaligus membeli produk yang disukai seperti kain tenun, anyaman, penganan atau kuliner khas asal Sultra.
Berbagai produk kerajinan yang menjadi ciri khas kabupaten kota di Sultra dipromosikan seperti tenun lokal yang bermotif etnis Muna, Tolaki, Buton, Moronene, Mekongga serta kerajinan anyaman dan berbagai penganan khas asal Sultra.
Pelaksana tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan (BKKBN) Sultra, Mustakim usai pembukaan gelar dagang di Banjarbaru atau Palataran Kantor Gubernur Kalsel, mengatakan gelar dagang tersebut merupakan ajang promosi atau media komunikasi, informasi dan transaksi bagi kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
"Kelompok UPPKS ini merupakan ibu-ibu binaan BKKBN di setiap daerah setelah mereka merasakan ikut KB, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarganya," katanya.
Pameran dan Gelar Dagang Harganas XXV degan jumlah 170 stand tersebut dibuka oleh ketua TP PKK pusat, Erni Guntarti Tjahtjo Kumolo, dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.
Erni Guntarti berharap ada kolaborasi antara BKKBN dan TP PKK di daerah untuk membantu para pelaku ekonomi kecil untuk meningkatkan kualitas dalam pengelolaan produksi sehingga mendorong kesejahteraan keluarga.
"Dampingi para pelaku usaha kecil dan mikro di daerah masing-masing mula8 dari manajemen hingga pemasaran, agar produk yang dihasilkan bisa lebih meningkat dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya," ujarnya.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam kesempatan itu mengatakan Kalsel merupakan replika Indonesia karena berbagai suku ada di Kalimantan Selatan yang hidup damai jalankan kehidupan berdasarkan pondasi dasar bhineka tungal ika.
Usai seremonial pembukaan selanjutkan dengan peninjauan stand pameran dan gelar dagang oleh Erni Guntarti, Gubernur Kalsel seluruh pejabat dan undangan terkait.
Pantauan, Stand Pameran BKKBN Sultra dipadati pengunjung yang melihat produk yang ditampilkan sekaligus membeli produk yang disukai seperti kain tenun, anyaman, penganan atau kuliner khas asal Sultra.