Konawe Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menyiapkan tempat hunian sementara bagi warga yang menjadi korban banjir yang melanda daerah tersebut sejak awal Juni 2019.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Jumat malam mengatakan, sampai sekarang ada 370 unit rumah warga yang hanyut terbawa banjir.

Akibatnya, mereka tidak memiliki tempat tinggal sehingga pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah untuk mempersiapkan tempat hunian pada masa transisi.

Dia mencontohkan di Desa Tampowatu terdapat 80 kepala keluarga dan yang tersisa hanya lima rumah yang tersisa. "Ada empat desa yang siap untuk direlokasi dan salah satunya adalah Desa Tampowatu," katanya menegaskan.

Ia menambahkan, selain hanyut ada 1.962 rumah yang terendam air. "Kami akan teliti rumah_rumah yang terendam itu apakah rusak ringan atau rusak berat," katanya.

Selama masa transisi ini, lanjut dia, akan disiapkan tempat hunian sementara sampai pada masa rekontruksi akan disiapkan tempat hunian tetap.

Sampai jumat ini ju.lah warga yang masih bertahan di tempat pengungsian akibat banjie yang melanda Konawe Utara sebanyak 2.502 kepala keluarga yang terdiri 9..609 jiwa.

Banjir yang melanda Konawe Utara akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga mwngakibatkan Sungai Lalindu, Sungai Walasolo, dan Sungai Wadambali meluap dan mengakibatkan tujuh kecamatan terendam air.

Ketujuh kecamatan tersebut adalah Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo, Wiwirano, dan Motul. Banjir juga mengalibatkan empat jembatan hanyut dan empat unit tak bisa diakses.

"Hari ini saya pastikan jalur Sulawei Tenggara menuju ke Sulawesi Tengah yang di Kabupaten Konawe Utara sudah bisa dilalui kendaraan," katanya.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024