Kendari (ANTARA) - Arif Wijayah (15) dan Lestari Puspita Sari (15), masing-masing merupakan siswa kelas 10 pada SMA yang berbeda terpilih mewakil Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menjadi Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2019 tingkat nasional setelah melalui seleksi cukup ketat.

Keterangan yang dihimpun dari Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Sultra, Senin menyebutkan, dua siswa SMA yang nantinya akan dikirim ke Jakarta pada Juli mendatang itu, hingga kini masih terus mendapat pelatihan dan pembinaan dari tim yang melatih hingga proses pemberangkatan nanti.

"Yang pasti bawa kedua siswa itu masih terus dibimbing dan dilatih oleh seniornya hingga saat pemberangkatan menuju istana Jakarta pada Juli mendatang," kata Kadispora Sultra Jaya Bhakti saat dihubungi.

Untuk diketehaui Arif Wijayah merupakan siswa yang duduk di kelas 10 Jurusan IPS SMAN 2 Kendari. Anak Pertama dari pasangan Sofyan Sudriman dan Rina Novianti itu mengaku tidak menyangka, berhasil terpilih sebagai perwakilan Sultra untuk menjadi bagian dari Paskibraka Nasional dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang.

"Yang pasti saya sangat bangga sudah berhasil membawa nama baik sekolah dan Kota Kendari. Ini juga merupakan cita-cita saya selama ini,” ungkap Arief kepada sejumlah awak media.

Siswa Kelahiran Kendari, 21 Juli 2003 ini mengaku, telah tertarik dengan dunia Paskibraka sejak masih duduk di kelas 5 sekolah dasar (SD). Ia terinspirasi dari sebagian keluarganya yang juga anggota Paskibraka serta anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Dari itu, ia memiliki niat untuk mengikuti jejak kesuksesan keluarga sebagai anggota Paskibraka dan hasilnya berhasil. Siswa Paskibrakan Lestari Puspita Sari (foto Humas Sultra)
Hal senada diungkapkan Lestari Puspita Sari, juga merupakan siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Kota Baubau, yang lulus seleksi yang cukup keteta baik dari tingkat Kota Baubau hingga seleksi pada tingkat provinsi di Kendari.

Lestari lahir di Baubau 15 Juli 2003. Ia anak pertama dari pasangan Zaifullah dan Nur Aiyni. Cita-citanya ingin jadi Polisi Wanita (Polwan) itu tidak pernah membayangkan akan lulus seleksi Paskibraka tingkat Nasional yang dilaksankan di Kota Kendari pada bulan Mei lalu.

"Terus terang saya tidak pernah terbayang mau lolos seleksi karena masih banyak yang lebih tinggi dari saya,” ujaranya bersyukur kepada Allah SWT, semoga mereka berdua membawa nama Sultra diajang nasional bisa dijalaninya dengan lancar dan baik.

Kadispora Jaya Bhakti menambahkan, Dispora Sultra sejak 2017 sampai sekarang melibatkan Kabupaten Kota se Sultra dengan meminta masing-masing mengirimkan masing-masing 4 orang siswa terbaik hasil seleksi di daerahnya.

Dan selanjutnya, lanjut dia, Dispora Sultra menyelekjsi untuk mendapatkan calon Paskibraka sebanyak 2 orang terbaik dari hasil seleksi (1 putra dan 1 putri), yang tidak lulus menjadi calon paski nasional, otomatis menjadi calon paski provinsi pada Hut RI tanggal 17 Agustus 2019.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024