Baubau (ANTARA) - Pengoperasian KM Ciremai milik PT Pelni berjalan lancar untuk menyongsong arus mudik Lebaran 2019.

"Untuk semantara  pengoperasian kapal kondisi cuaca masih biasa atau sedang-sedang saja. Tapi kita berharap selama pelayaran melayani masyarakat tidak ada kendala yang dialami," ujar Kapten kapal KM Ciremai, Muhary Wiono, ketika ditemui di anjungan KM Ciremai saat sandar di pelabuhan Murhum Baubau, Kamis. 

Saat berlayar, kata dia, kondisi kecapatan angin dari tenggara menuju ke timur tidak terlalu tinggi, dengan kecepatan angin star 15 knot atau ketinggian ombak kurang lebih 1 hingga 1,5 meter. 

"Kita harapkan pengoperasian kapal terus berjalan lancar dan aman, karena kita melayani masyarakat dari timur ke barat cukup banyak," ujarnya, didampingi Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Akhmad Sadikin. 

Lebih lanjut dikatakan, dalam berlayar menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di Nusantara, mayoritas penumpang arus mudik Lebaran terdapat pada suatu daerah yang masyarakatnya mayoritas muslim diantaranya, Baubau (Sultra), Makassar (Sulsel), dan Surabaya (Jatim). 

"Arus penumpang pada perayaan Idul Fitri berbeda dengan perayaan Idul Adha. Kalau Natal pusatnya kan di timur seperti Ambon, Sorong, Manokwari, dan Biak. Tapi kalau musim hari raya Lebaran begini pusatnya Buton, Makassar, dan Surabaya. Jadi begitu yang kita lalui kapal Ciremai," katanya. 

Dikatakannya pula, kapal yang di nakodhainya selama lebaran tetap beroperasi. Bahkan sampai hari H Idul Fitri armada yang memiliki kapasitas muatan sesuai kompensasi sebanyak 1.760 penumpang itu masih menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di Nusantara sesuai rute. 

"Seperti jelang Lebaran kita sampai di Jakarta H-2 atau 3 Juni 2019, kemudian berlayar lagi ke timur. Selanjutnya hari H Lebaran diatas kapal atau berada di Makassar dan di Baubau pada H+2 Lebaran. Jadi kita tidak ada istirahat karena sesuai trayek, kecuali kapal doking (perbaikan) baru istirahat," ulasnya. 

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Akhmad Sadikin mengatakan, kapal Pelni yang melayani arus penumpang dari dan ke Baubau sebanyak 12 unit. Namun dari 12 armada itu satu kapal KM Sangiang kebetulan ke Baubau sekaligus membantu melayani arus mudik Lebaran ke arah daerah bagian utara. 

"Saya kira dengan jumlah armada itu dapat terakomodir semuanya karena dengan jadwal kapal setiap hari tujuannya melayani masyarakat pengguna jasa. Oleh karena itu, dari jumlah kapal yang ada bisa mengantisipasi keperluan masyarakat Baubau untuk bepergian," katanya. 

Kemudian untuk Lebaran Idul Fitri ini, kata dia, kondisi arus penumpang yang melaksanakan mudik cukup banyak masyarakat Baubau karena memang kategori masyarakatnya orang perantau. Mereka tersebar diseluruh wilayah baik daerah bagian tengah, timur, barat, selatan maupun utara. 

"Jadi tadinya kami tidak boleh menjual non-seat, tapi mulai per tanggal 20 Mei pemerintah sudah mengizinkan. Artinya kita bisa memakai nonseat atau menggunakan tambahan dispensasi yang sudah diberikan sesuai dengan alat keselamatan," ujarnya, seraya mengimbau calon penumpang tertib dan mengikuti aturan yang ada diatas kapal sebagai wujud menikmati perjalanan dengan aman,nyaman dan santai.

 KM Ciremai saat sandar di pelabuhan Murhum Baubau menurunkan 1.626 penumpang dan naik kapal sebanyak 330 orang. Sedangkan penumpang lanjutan berjumlah 239 orang. Kapal yang berlayar dari Makassar itu akan melanjutkan perjalanan ke Sorong, Manokwari, Biak dan Jayapura.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024