Wanggudu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun ini akan membiayai kuliah 60 guru tidak tetap (GTT) di daerah itu yang masih belum berpendidikan sarjana di Universitas Terbuka (UT).

Bupati Konawe Utara, Ruksamin, di Wanggudu, Rabu, mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah tersebut guna meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia para pengajar di daerah itu.

"Di wilayah terpencil masih ada sekolah yang kekurangan guru, bahkan ada guru yang belum sarjana atau tidak kompetitif untuk mengajar. Untuk memenuhi itu, saya angkat anak-anak yang masih ijazah SMA di sekitar sekolah itu asalkan mau mengajar," katanya. 

Dikatakan, pengajar yang belum berstandar sarjana itu yang akan dikuliahkan ke Universitas Terbuka melalui kerja sama antara Pemkab Konawe Utara dan pihak Universitas Terbuka melalui unit pelayanan Kendari.

"Seluruh biaya perkuliahan akan ditanggung Pemkab Konawe Utara, seperti biaya modul dan biaya SPP," katanya.

Dengan peningkatan kapasitas SDM itu kata Ruksamin, maka suatu saat para guru tidak tetap tersebut bisa bisa memenuhi standar profesional yang dibuktikan bisa memiliki Akta IV.

"Kalau kualitas dan standarnya sudah seperti itu, maka mereka menjadi bagian penting dalam membantu pemerintah membangun daerah melalui sektor pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia Konawe Utara," katanya.

Sebenarnya kata Ruksamin, terdapat sekitar 150 guru tidak tetap yang ada dan belum sarjana, tetapi untuk tahun 2019 yang dikuliahkan 60 orang disesuaikan kemampuan anggaran daerah. 

"Mereka ini nantinya kuliah tetapi masih tetap mengajar di sekolah masing-masing, kemungkinan perkuliahan akan dimulai Juli tahun ini," katanya.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024