Kendari (ANTARA) - Bahan bangunan di Kendari masih cukup tersedia, meskipun sebagian ada yang turun khususnya besi beton. Nampak stok bahan bangunan semen di salah satu toko bangunan di Kendari, Minggu. (foto ANTARA/ Azis Senong) Harga berbagai jenis bahan bangunan produk lokal maupun dari luar daerah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara menyeluruh masih tergolong normal kecuali besi beton hragnya berfluktuasi.

Pantauan di Kendari, Minggu, harga besi justru alami penurunan dari bulan lalu, sementara semen dari berbagai merek masih tergolong normal dan persediaan di toko-toko bangunan cukup banyak dan arus pengiriman barang dari luar daerah cukup lancar.

Harga besi ukuran 10 mil (SNI) saat ini turun dari Rp82.500 menjadi Rp70.000 per batang dan ukuran besi 12 mil dari Rp100.500 per batang menjadi Rp90.000 per banatang.

Sementara semen dari tiga merek seperti Tonasa, Tiga Roda dan semen Bossowa bervariasi. Untuk semen tonasa masih tetap bertahan tinggi Rp68.000-Rp70.000 per sak (50 kg) dan semen Bososwa dan Tiga roda bermain pada kisaran Rp66.000 -Rp67.000 per sak (50 kg).

Begitu pula dengan produk lainnya seperti tripleks, paku beton dan alat-alat pertukangan lainnya cenderung masih stabil dan meski terjadi kenaikan hanya berkisar antara Rp500-Rp1.000 per jenis kebutuhan.

Pemilik toko bangunan, Jhon, mengatakan bertahannya harga bahan bangunan itu karena stoknya relatif cukup aman untuk beberapa pekan ke depan dan arus pengiriman barang melalui kapal angkutan laut dan ekspedisi darat cukup lancar.

"Apalagi saat ini, proyek-proyek bangunan hampir SKPD sudah mulai dikerjakan, sehingga otomatis permintaan akan kebutuhan bahan bangunan meningkat. Sementara umumnya kebutuhan bahan bagunan itu didatangkan dari luar daerah yang biasanya ada kenaikan ongkos kirim," katanya.

Bahan bangunan khususnya semen dan besi umumnya didatangkan dari Pulau Jawa dan Makassar Sulawesi Selatan sehingga harus melewati beberapa pelabuhan baru bisa tiba di Kota Kendari.

"Hal yang wajar bila sewaktu terjadi kenaikan harga bahan bangunan disebabkan dari tarif angkutan yang naik seketika, sehingga pedagang pengecer pun ikut menaikkan," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024