Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus berkembang hingga mencapai 108.371 unit dan mampu  menyerap 195.150 tenaga kerja.

"Ekonomi Sultra pada 2018 tumbuh sebesar 6,42 persen dari sisi produksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh usaha transportasi dan pergudangan sebesar 9,76 persen dan industri pengolahan sebesar 4,83 persen," kata Ali Mazi di Kendari, Jumat.

Keberhasilan pelaku usaha dalam mengembangkan usaha akan memberikan dampak besar dan positif terhadap perekonomian masyarakat, antara lain peningkatan pendapatan masyarakat dan ketersediaan lapangan kerja.

Pengembangan UMKM  menemui berbagai kendala, antara lain kesulitan akses pasar, permodalan, penguasaan teknologi informasi dan sumber daya manusia.

"Pameran pembangunan sebagai salah satu sarana mendekatkan produk lokal dengan konsumen atau investor. Daya saing produksi juga harus didukung dengan sarana produksi yang andal," kata Gubernur Sultra.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Sultra Tasman Taewa mengatakan bahwa kontribusi UMKM dalam menggerakkan perekonomian masyarakat signifikan melalui lembaga ekonomi mikro yang ada di tingkat desa.

"Dulu kita kenal yang namanya Koperasi Unit Desa (KUD). Sekarang Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) diharapkan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di desa atau daerah-daerah pelosok," kata Tasman.

Pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Kementerian Desa mendorong pemerintah desa dan unit usaha di desa untuk menjawab kebutuhan warga setempat melalui optimalisasi unit usaha Bumdes.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024