Kendari (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Sultra menganggarkan program beasiswa melalui "Sultra Cerdas untuk semua" sebesar Rp2,415 miliar dengan berbagai tingkatan pendidikan strata satu (S1), (S2) dan strata tiga program doktor (S3).

Plt Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio di Kendari, Selasa mengatakan, program beasiswa yang dianggarkan melalui APBD 2019 itu dilakukan secara transparan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Ia menambahkan, proses pemberian beasiswa pun dilakukan sesuai program pemerintah Sultra karena merupakan program unggulan pasangan Gubernur dan wakil gubernur Ali Mazi-Lukmna Abunawas (AMAN) pasca dilantiknya Februari 2018.

"Perlu saya luruskan supaya tidak ada kesalahpahaman, bahwa terkait nama-nama penerima beasiswa itu sampai sekarang belum ada karena masih dalam proses seleksi oleh tim yang sudah dibentuk," ujarnya.

Terlebih lagi, sebut Asrun pemerintah sudah melakukan langkah-langkah baik sebagai transparansi kepada masyarakat dengan mempublikasikan brosur beasiswa “Sultra Cerdas Untuk Semua” dan juga lewat media.

"Sekarang ini pendaftar sudah lebih 1.000 an orang yang masuk akibat publikasi Dikbud yang luas dan terbuka. Jadi tidak benar kalau nama-nama penerima beasiswa sudah ada, karena tahapannya belum sampai ke situ,” terangnya.

Mengenai adanya pengumpulan Kartu Hasil Studi (KHS) bagi setiap calon penerima beasiswa, hal itu merupakan kebutuhan verifikasi data. Sebab semua pelamar harus diverifikasi kebenaran data yang mereka masukan, jangan sampai datanya tidak benar.

“Dengan 1.000-an pelamar itu membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga saya tegaskan saat ini belum ada yang dinyatakan lulus, prosesnya saja baru dimulai, yakni masih tahapan verifikasi,” tegasnya.
  Persyaratan penerimaan Program Beasiswa "Sultra Cerdas 2019". (Foto Antara/ Azis Senong)
Namun, kata Asrun Lio berita beasiswa pasti sangat menarik, karena kebutuhan dan menjadi salah satu program unggulan Ali Mazi dan Lukman Abunawas dalam Sultra cerdas, sehingga dirinya tidak menapikan untuk mengawal pemerintahan ini tentu diperlukan pikirkan-pikiran kritis demi berjalanannya sistim pemerintahan yang baik.

“Opini yang berkembang, terkait adanya kritik dari semua pihak sangat kami perlukan agar benar-benar dikelola dengan benar sesuai prosedur dan aturan yang ada," tambahnya.

Menyinggung besaran anggaran beasiswa, kata Asrun, dari alokasi Rp2,415 miliar akan disalurkan melalui mahasiswa yang masih kuliah di institut Teknologi Surabaya (ITS) sebesar Rp555 juta kepada 25 orang mahasiswa.

Kemudian beasiswa profesi untuk 40 orang dengan besaran Rp600 juta, besaiswa program sarjana (S1) Rp300 juta untuk 40 orang, S2 sebesar Rp600 juta untuk 40 mahasiswa dan program S3 sebesar Rp330 juta untuk 11 orang.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024