Kendari (ANTARA) - Dinas pendidikan dan kebudayaan Sulawesi Tenggara mencatat ada lebih dari 1.000 siswa SMU/SMK sederajat yang Senin ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kompuiter (UNBK) susulan yang tersebar pada 17 kabupaten dan dua kota di Sultra.
Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio, yang dihubungi di Kendari, Senin mengatakan, untuk jenjang SMK sebanyak 588 siswa yang mengikuti ujian susulan, meliputi, di Kendari ada 13 sekolah, Kota baubau 7 sekolah dan Kabupaten Konawe 9 sekolah.
Menyusul di Kabupaten Muna ada 14 sekolah, Buton 7 sekolah, Kolaka 9 sekolah, Konawe Kepulauan 3 sekolah, Buton Selatan 2 sekolah, Konawe Selatan 9 sekolah, Bombana 7 sekolah, Kolaka Utara 2 sekolah, Konawe Utara 3 sekolah, Buton Utara 2 sekolah, Kolaka Timur 2 sekolah, Buton Tengah 6 sekolah dan Kabupaten Muna Barat 5 sekolah, dengan total seluruhnya ada 102 sekolah.
Sementara tingkat SMU dan MA, kata Asrun jumlahnya lebih banyak lagi dibanding dengan UNBK susulan pada tingkat SMK.
Asrun Lio yang didampingi Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Andi Nhana Asmawati Ahmad mengatakan, besarnya jumlah siswa yang mengikuti UNBK susulan tahun ini memiliki sejumlah alasan.
"Selain ada yang sakit dengan keterangan dokter, juga banyak di antara siswa peserta UNBK hari pertama ikut, namun pada hari ke dua, ketiga dan hari keempat tidak ikut dengan alasan sakit," ujaranya.
Begitu juga ada laporan siswa pada hari pertama dan kedua ikut, namun pada ujian hari ke tiga dan ke empat tidak ikut dengan alasan yang sama. Dan ada juga peserta ujian yang sampai hari ketiga ikut UNBK, namun pada hari ke empat tepatnya pada tanggal 8 April tidak ikut karena sakit.
UNBK tingkat SMA/MA yang digelar pada tanggal 1,2,4,8 April 2019, kata Asrun Lio umumnya lancar. Namun sejumlah sekolah, seperti Kabupaten Konawe Utara, Buton Utara, dan Pulau Kaledupa (Wakatobi) mengalami gangguan server.
"Ada di Kabupaten Wakatobi sempat saya kunjungi 4 April itu, bermasalah dengan server yang belum sinkron, hingga mereka harusnya mulai jam 08.00 terpaksa mulainya jam 12.00," ungkapnya seraya menambahkan, namun kesemuanya itu berjalan lancar dan aman.
Pelaksanaan UNBK tahun 2019 yang seluruhnya berjumlah 375 SMA-MA terdiri dari 235 SMA/SMK dan 122 MA dengan jumlah siswa seluruhnya 32.735
siswa.
"Yang pasti bahwa capaian UNBK tingkat SMA-MA tahun ini mencapai 91 persen. Memang ada 33 sekolah yang belum mengikuti UNBK yakni dengan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) karena sekolahnya terkendala dengan jaringan listrik, namun tahun depan diharapkan semua sekolah itu sudah bisa UNBK 100 persen," ujar Asrun Lio.
Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio, yang dihubungi di Kendari, Senin mengatakan, untuk jenjang SMK sebanyak 588 siswa yang mengikuti ujian susulan, meliputi, di Kendari ada 13 sekolah, Kota baubau 7 sekolah dan Kabupaten Konawe 9 sekolah.
Menyusul di Kabupaten Muna ada 14 sekolah, Buton 7 sekolah, Kolaka 9 sekolah, Konawe Kepulauan 3 sekolah, Buton Selatan 2 sekolah, Konawe Selatan 9 sekolah, Bombana 7 sekolah, Kolaka Utara 2 sekolah, Konawe Utara 3 sekolah, Buton Utara 2 sekolah, Kolaka Timur 2 sekolah, Buton Tengah 6 sekolah dan Kabupaten Muna Barat 5 sekolah, dengan total seluruhnya ada 102 sekolah.
Sementara tingkat SMU dan MA, kata Asrun jumlahnya lebih banyak lagi dibanding dengan UNBK susulan pada tingkat SMK.
Asrun Lio yang didampingi Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Andi Nhana Asmawati Ahmad mengatakan, besarnya jumlah siswa yang mengikuti UNBK susulan tahun ini memiliki sejumlah alasan.
"Selain ada yang sakit dengan keterangan dokter, juga banyak di antara siswa peserta UNBK hari pertama ikut, namun pada hari ke dua, ketiga dan hari keempat tidak ikut dengan alasan sakit," ujaranya.
Begitu juga ada laporan siswa pada hari pertama dan kedua ikut, namun pada ujian hari ke tiga dan ke empat tidak ikut dengan alasan yang sama. Dan ada juga peserta ujian yang sampai hari ketiga ikut UNBK, namun pada hari ke empat tepatnya pada tanggal 8 April tidak ikut karena sakit.
UNBK tingkat SMA/MA yang digelar pada tanggal 1,2,4,8 April 2019, kata Asrun Lio umumnya lancar. Namun sejumlah sekolah, seperti Kabupaten Konawe Utara, Buton Utara, dan Pulau Kaledupa (Wakatobi) mengalami gangguan server.
"Ada di Kabupaten Wakatobi sempat saya kunjungi 4 April itu, bermasalah dengan server yang belum sinkron, hingga mereka harusnya mulai jam 08.00 terpaksa mulainya jam 12.00," ungkapnya seraya menambahkan, namun kesemuanya itu berjalan lancar dan aman.
Pelaksanaan UNBK tahun 2019 yang seluruhnya berjumlah 375 SMA-MA terdiri dari 235 SMA/SMK dan 122 MA dengan jumlah siswa seluruhnya 32.735
siswa.
"Yang pasti bahwa capaian UNBK tingkat SMA-MA tahun ini mencapai 91 persen. Memang ada 33 sekolah yang belum mengikuti UNBK yakni dengan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) karena sekolahnya terkendala dengan jaringan listrik, namun tahun depan diharapkan semua sekolah itu sudah bisa UNBK 100 persen," ujar Asrun Lio.