Kendari (ANTARA) - Bupati Konawe Utara, Ruksamin, memaparkan keberhasilan dalam mensinergikan salah satu program unggulan atau program inovatifnya yakni program "Jumat Barokah" dan Program Kampung KB yang telah dicetuskan oleh pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Ruksamin saat dipercaya menjadi pemateri para Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Sultra 2019 yang dihadiri sekitar 170 peserta dari organisasi perangkat daerah (OPD) perwakilan 17 kabupaten kota se Sultra, bertempat di Kendari, Kamis.
Ruksamin mengatakan, sejak dilantik menjadi Bupati Konawe Utara bersama Raup sebagai wakil Bupati pada April 2016, dirinya langsung melakukan terobosan dengan melahirkan sebuah program yang disebut Jumat Barokah.
Jumat Barokah merupakan salah satu aksi kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Konawe Utara setiap hari Jumat, dengan cara mendatangi setiap kampung untuk melakukan silaturahmi dengan warga kemudian melakukan pembenahan berbagai permasalahan infrastruktur dan sosial yang ada di kampung tersebut.
Selain melihat langsung kondisi masyarakat setempat, juga dilakukan pemberian bantuan melalui sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai aksi setiap OPD sesuai dengan bidang dan tupoksinya.
"Kampung atau desa yang kami kunjungi bersama seluruh pimpinan OPD tersebut, kebetulan telah menjadi kampung KB. Semua OPD langsung melakukan aksi atau perannya yang dapat dirasakan langsung oleh warga setempat ketika berada di kampung tersebut," katanya.
Ia mencontohkan, misalnya Dinas Kesehatan langsung melakukan pengobatan gratis, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB langsung melakukan pelayanan KB, Dinas Pemuda Olahraga langsung melakukan membuatkan lapangan olahraga bersama warga kemudian menyerahkan bantuan alat olahraga.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat langsung melakukan kegiatan pembinaan terhadap aparat desa di wilayah itu, Dinas PU langsung membenahi beberapa fasilitas atau atau infrastruktur desa, dan langsung melakukan kegiatan bedah rumah terhadap rumah warga yang perlu mendapat pembenahan.
"Dan yang terpenting lagi, saya perintahkan kepada OPD saat mendatangi rumah warga yang akan dibedah agar melihat langsung kondisi rumah warga sampai ke dapurnya, apakah disana masih basah atau kering, kalau basah berarti ada aktivitas memasak, makan, dan lain sebagainya, dan kalau dapurnya kering, jangan sampai mereka kekurangan beras, jika itu terjadi maka saat itu pula langsung diberi bantuan," katanya.
Selain itu katanya, terkadang dalam titik tertentu sebelum dilakukan Jumat berjamaah, dilakukan pula pembinaan majelis taklim setempat dan dilaksanakan zikir akbar.
"Intinya, tim Jumat Barokah akan tinggalkan kampung itu dan kembali ke rumah masing-masing ketika sudah ada perubahan wajah kampung seperti pagar rumah warga sudah dicat, bedah rumah ringan sudah dilakukan dan seluruh OPD telah melakukan pelayanan sesuai dengan bidang dan tupoksinya," katanya.
Menurut dia, aksi yang dilakukan dalam program Jumat Barokah itu sebenarnya senapas dengan esensi dan tujuan pemerintah pusat mencetuskan program Kampung KB, dimana diharapkan keterlibatan semua elemen pemerintah dan masyarakat melakukan pembenahan atau aksi menyelesaikan permasalahan terhadap kampung tersebut.
"Karena itu, saya sinergikan program Jumat Barokah dan Kampung KB yang saya sebut sebagai Jumat Barokah Konasara dan Kampung KB Konasara. Kata Konasara itu adalah singkatan dari Konawe Utara Sejahtera dan Beradab. Tetapi, sebelumnya kata Konasara itu adalah jualan politik saya saat ingin maju sebagai bupati dan kata Konasara saat itu adalah singkatan dari Konawe Utara Ruksamin-Raup," katanya.
Dengan adanya Jumat Barokah Konasara, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan KB ikut andil dalam Pelayanan KB Secara Gratis serta melakukan bimbingan kepada Masyarakat yang merupakan bagian pelayanan di Kampung KB Konasara.
Kampung KB Konasara adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat Kampung Melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), di Kabupaten Konawe Utara telah dibentuk 25 Kampung KB dari 13 Kecamatan.
"Ada satu nilai sosial penting dari program ini, yakni terjalinnya silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat,karena lewat pertemuan itu akan lahir komitmen bersama untuk kompak membangun Konawe Utara yang lebih baik dan lebih maju sehingga terwujud Konawe Utara yang sejahtera dan Beradab.
Seluruh peserta termasuk pemateri dari BKKBN pusat antusias mendengarkan pemaparan dengan semangat tinggi dari Bupati, bahkan diharapkan sinergitas kedua program itu menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
"Kalau semua bupati seperti Bupati Konawe Utara, maka selesai persoalan yang menjadi dasar dibentuknya Kampung KB di Indonesia," kata Inspektur wilayah II BKKBN Pusat, Endang Agus Sapri, yang merupakan pemateri dalam kegiatan itu.
Hal itu disampaikan Ruksamin saat dipercaya menjadi pemateri para Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Sultra 2019 yang dihadiri sekitar 170 peserta dari organisasi perangkat daerah (OPD) perwakilan 17 kabupaten kota se Sultra, bertempat di Kendari, Kamis.
Ruksamin mengatakan, sejak dilantik menjadi Bupati Konawe Utara bersama Raup sebagai wakil Bupati pada April 2016, dirinya langsung melakukan terobosan dengan melahirkan sebuah program yang disebut Jumat Barokah.
Jumat Barokah merupakan salah satu aksi kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Konawe Utara setiap hari Jumat, dengan cara mendatangi setiap kampung untuk melakukan silaturahmi dengan warga kemudian melakukan pembenahan berbagai permasalahan infrastruktur dan sosial yang ada di kampung tersebut.
Selain melihat langsung kondisi masyarakat setempat, juga dilakukan pemberian bantuan melalui sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai aksi setiap OPD sesuai dengan bidang dan tupoksinya.
"Kampung atau desa yang kami kunjungi bersama seluruh pimpinan OPD tersebut, kebetulan telah menjadi kampung KB. Semua OPD langsung melakukan aksi atau perannya yang dapat dirasakan langsung oleh warga setempat ketika berada di kampung tersebut," katanya.
Ia mencontohkan, misalnya Dinas Kesehatan langsung melakukan pengobatan gratis, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB langsung melakukan pelayanan KB, Dinas Pemuda Olahraga langsung melakukan membuatkan lapangan olahraga bersama warga kemudian menyerahkan bantuan alat olahraga.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat langsung melakukan kegiatan pembinaan terhadap aparat desa di wilayah itu, Dinas PU langsung membenahi beberapa fasilitas atau atau infrastruktur desa, dan langsung melakukan kegiatan bedah rumah terhadap rumah warga yang perlu mendapat pembenahan.
"Dan yang terpenting lagi, saya perintahkan kepada OPD saat mendatangi rumah warga yang akan dibedah agar melihat langsung kondisi rumah warga sampai ke dapurnya, apakah disana masih basah atau kering, kalau basah berarti ada aktivitas memasak, makan, dan lain sebagainya, dan kalau dapurnya kering, jangan sampai mereka kekurangan beras, jika itu terjadi maka saat itu pula langsung diberi bantuan," katanya.
Selain itu katanya, terkadang dalam titik tertentu sebelum dilakukan Jumat berjamaah, dilakukan pula pembinaan majelis taklim setempat dan dilaksanakan zikir akbar.
"Intinya, tim Jumat Barokah akan tinggalkan kampung itu dan kembali ke rumah masing-masing ketika sudah ada perubahan wajah kampung seperti pagar rumah warga sudah dicat, bedah rumah ringan sudah dilakukan dan seluruh OPD telah melakukan pelayanan sesuai dengan bidang dan tupoksinya," katanya.
Menurut dia, aksi yang dilakukan dalam program Jumat Barokah itu sebenarnya senapas dengan esensi dan tujuan pemerintah pusat mencetuskan program Kampung KB, dimana diharapkan keterlibatan semua elemen pemerintah dan masyarakat melakukan pembenahan atau aksi menyelesaikan permasalahan terhadap kampung tersebut.
"Karena itu, saya sinergikan program Jumat Barokah dan Kampung KB yang saya sebut sebagai Jumat Barokah Konasara dan Kampung KB Konasara. Kata Konasara itu adalah singkatan dari Konawe Utara Sejahtera dan Beradab. Tetapi, sebelumnya kata Konasara itu adalah jualan politik saya saat ingin maju sebagai bupati dan kata Konasara saat itu adalah singkatan dari Konawe Utara Ruksamin-Raup," katanya.
Dengan adanya Jumat Barokah Konasara, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan KB ikut andil dalam Pelayanan KB Secara Gratis serta melakukan bimbingan kepada Masyarakat yang merupakan bagian pelayanan di Kampung KB Konasara.
Kampung KB Konasara adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat Kampung Melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), di Kabupaten Konawe Utara telah dibentuk 25 Kampung KB dari 13 Kecamatan.
"Ada satu nilai sosial penting dari program ini, yakni terjalinnya silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat,karena lewat pertemuan itu akan lahir komitmen bersama untuk kompak membangun Konawe Utara yang lebih baik dan lebih maju sehingga terwujud Konawe Utara yang sejahtera dan Beradab.
Seluruh peserta termasuk pemateri dari BKKBN pusat antusias mendengarkan pemaparan dengan semangat tinggi dari Bupati, bahkan diharapkan sinergitas kedua program itu menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
"Kalau semua bupati seperti Bupati Konawe Utara, maka selesai persoalan yang menjadi dasar dibentuknya Kampung KB di Indonesia," kata Inspektur wilayah II BKKBN Pusat, Endang Agus Sapri, yang merupakan pemateri dalam kegiatan itu.