Kendari (Antaranews Sultra) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, mengapresiasi terwujudnya program penerangan listrik energi terbarukan bagi warga eks transmigrasi yang mendiami Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Puuhilalu, Kecamatan Oheo daerah setempat.
     
Ketua DPRD Konawe Utara Jefri Prananda melalui saluran telepon dari Wanggudu, Kamis, mengatakan penggunaan listrik Tenaga Surya Hemat Energi yang bagi warga sudah lama dinanti-nantikan.
     
"Peresmian listrik Tenaga Surya Hemat Energi awal Januari 2019 mengakhiri penantian panjang bagi 150 rumah warga dari krisis penerangan listrik," kata politisi Partai Demokrat tersebut.
   
Bebas krisis listrik yang melanda daerah pemilik potensi pertambangan, perkebunan dan pariwisata handal sudah menjadi cita-cita pemerintah daerah Konawe Utara, DPRD dan rakyat setempat.
     
Secara terpisah Bupati Konawe Utara Ruksamin mengatakan pemerintah daerah menjajaki kemitraan dengan sejumlah investor, khususnya dengan perusahaan milik negara, yakni PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara untuk membebaskan warga masyarakat dari krisis listrik.
     
Warga pun tidak berdiam diri menghadapi kendala kelistrikan melainkan berusaha walaupun terkesan memaksakan diri dengan menggunakan genset sebagai penerangan alternatif  dengan biaya tinggi.
   
 "Tidak akan berhenti memikirkan sebelum seluruh rakyat Konawe Utara menikmati penerangan listrik. Impian itu sepertinya segera terwujud," kata Bupati Ruksamin yang juga Ketua DPW Partai Bulan Bintang Sultra.
     P
LN pun bertekad menuntaskan pelayanan listrik pada 198 desa se-Sultra, termasuk 48 desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Konawe Utara.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024