Kendari (Antaranews Sultra) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya memberikan dukungan dan suport terhadap peningkatan produksai kakao di Kabupaten Kolaka Timur.
Kepala KPwBI Sultra Minot Purwahono, di Kendari, Jumat, mengatakan salah satu bentuk dukungan BI terhadap peningkatan produksi kakao di daerah itu yakni meresmikan Sarana Pendukung Pengembangan Kawasan Technopark di di Desa Tinete pada Rabu (23/1) lalu.
"Peresmian sarana pendukung pengembangan kawasan technopark kakao di Desa Tinete Kecamatan Aere, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman klaster pengembangan kawasan budidaya dan industri kakao terintegrasi dengan peternakan di kabupaten Kolaka Timur yang ditandatangani pada 17 April 2017," katanya.
Disebutkan, Fasilitas yang diresmikan meliputi kandang sapi komunal dan digester untuk pengolahan biogas yang dibangun melalui program sosial BI dan bantuan 20 ekor ternak sapi serta rumah pengolahan pupuk dan penyimpanan pakan.
"Fasilitas digester untuk pengolahan biogas, sebelum digunakan menjadi bahan pupuk organic, kotoran sapi terlebih dahulu diolah menjadi biogas sebagai sumber energy alternative terbarukan untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.
Ia mengharapkan, lengkapnya fasilitas pendukung di kawasan tersebut , diharapkan petani di Sultra khususnya Koltim dapat melihat dan mempelajari pertanian terintegrasi dengan peternakan sekaligus menunjukan satu system pertanian zero waste process
Peresmian fasilitas tersebut dihadiri oleh 300 orang petani di Desa Tinete dan juga turut dihadiri oleh dua orang anggota Komisi XI DPR RI selaku mitra kerja Bank Indonesia.
Kepala KPwBI Sultra Minot Purwahono, di Kendari, Jumat, mengatakan salah satu bentuk dukungan BI terhadap peningkatan produksi kakao di daerah itu yakni meresmikan Sarana Pendukung Pengembangan Kawasan Technopark di di Desa Tinete pada Rabu (23/1) lalu.
"Peresmian sarana pendukung pengembangan kawasan technopark kakao di Desa Tinete Kecamatan Aere, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman klaster pengembangan kawasan budidaya dan industri kakao terintegrasi dengan peternakan di kabupaten Kolaka Timur yang ditandatangani pada 17 April 2017," katanya.
Disebutkan, Fasilitas yang diresmikan meliputi kandang sapi komunal dan digester untuk pengolahan biogas yang dibangun melalui program sosial BI dan bantuan 20 ekor ternak sapi serta rumah pengolahan pupuk dan penyimpanan pakan.
"Fasilitas digester untuk pengolahan biogas, sebelum digunakan menjadi bahan pupuk organic, kotoran sapi terlebih dahulu diolah menjadi biogas sebagai sumber energy alternative terbarukan untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.
Ia mengharapkan, lengkapnya fasilitas pendukung di kawasan tersebut , diharapkan petani di Sultra khususnya Koltim dapat melihat dan mempelajari pertanian terintegrasi dengan peternakan sekaligus menunjukan satu system pertanian zero waste process
Peresmian fasilitas tersebut dihadiri oleh 300 orang petani di Desa Tinete dan juga turut dihadiri oleh dua orang anggota Komisi XI DPR RI selaku mitra kerja Bank Indonesia.