Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mulai menebangi pohon-pohon yang berada di pinggiran jalan yang rawan tumbang pada musim penghujan dan angin kencang hingga saat ini.

Kepala BPBD Kota Baubau, Laode Muslimin Hibali, Jumat mengatakan penebangan pohon guna mengantisipasi musibah yang bisa saja muncul menyusul angin kencang melanda wilayah Kota Baubau beberapa hari terakhir ini dan dapat membahayakan keselamatan warga.

"Kita menebang pohon yang ada di Kelurahan Batulo, Kecamatan Wolio karena kondisinya kini sudah rapuh. Itu sangat bahaya bagi warga yang melintas jika pohon itu tiba-tiba tumbang dihantam angin," ujarnya.

Ia mengatakan, pohon-pohon flamboyan yang berada di pinggir jalan poros Bataraguru, dekat simpang `traffic light` juga tidak lepas dari rencana penebangan karena sudah dikawairkan akan membahayakan bagi warga yang melintas disaat musim hujan dan angin kencang seperti saat ini.

"Pohon-pohon flamboyan itu, sebelum ditebang masih akan dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) apakah diperkenankan untuk ditebang atau tidak," katanya.

Muslimin menambahkan, musim penghujan ini, pihaknya juga mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk selalu waspada banjir. Menurutnya, jika hujan turun cukup deras dengan durasi lama, maka tidak menutup kemungkinan berpotensi air dapat meluap lagi.

"Apalagi saat ini hutan yang berada di hulu sungai sudah mulai rusak. Ditambah lagi adanya penurunan status hutan menjadi area peruntukan lain (APL) sehingga warga berlomba-lomba mengkapling-kapling tanah dilokasi hutan tersebut," tandasnya.

Selain itu lanjut Muslimin, tidak hanya angin kencang dan banjir yang mesti diwaspadai warga, tetapi juga? bencana tanah longsor.

Menurutnya, ada beberapa lokasi di Kota Baubau rawan longsor, seperti yang berada dijalan Anoa, tepatnya dikawasan air jatuh Tirta Rimbah. Karena tekstur tanah diwilayah tersebut labil sehingga rawan terjadi pohon tumbang.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024