Kendari (ANTARANews Sultra) - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhlas Lambuya Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun 2019 mendapat kucuran dana tahap pertama dari pemerintah pusat (APBN) sebesar Rp12 Miliar untuk pembangunan rumah susun atau rusun bagi santri.

"Bantuan rusun pembangunan pondok pesantren tersebut, merupakan wujud perhatian pemerintah dalam membangun moral spritual bangsa," ungkap Prof Andi Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, saat memulai peletakan batu pertama pembangunan Ponpes itu di Konawe, Rabu (16/1) atau sekitar 85 kilometer dari Kota Kendari.

Menurut Prof Nasaruddin, selama ini, Pesantren Al Ikhlas Lambuya kesulitan menerima santri dalam jumlah banyak karena keterbatasan gedung, namun setelah adanya rusun ini, diharapkan jumlah santrinya bisa ditambah setiap tahunnya.

"Pembangunan Rumah susun santri tahap pertama dua lantai, diperuntukan asrama putra yang akan menampung sekitar 200 santri, setelah itu akan menyusul asrama putri juga dibangun dua lantai," ujarnya.

Selama didirikan, Pondok pesantren Al Ikhlas Lambuya telah menelorkan sejumlah prestasi, diantaranya 4 alumninya sudah menembus perguruan tinggi terkemuka dunia yakni Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

"Bahkan empat alumni itu, dianggap sebagai mahasiswa terbaik dalam menghafal Al Quran, kemampuan berbahasa Arab, kegigihan belajarnya termasuk ketaatan dalam tata tertib belajar di Universitas Al Azhar Kairo Mesir," imbuhnya.

Tenaga Pengajar di pondok pesantren tersebut, juga memiliki kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni, untuk melahirkan alumni santri berkualitas.

"Semua guru pengajar harus mampu berbahasa Arab dan bahasa Inggris. Jadi kalau tidak memenuhi syarat itu, mohon maaf tidak bisa mengajar di pondok ini," ujarnya.

Hadir mendampingi Prof Nasaruddin Kakanwil Kementerian Agama Sultra Abdul Kadir, Kapolres Konawe, Pimpinan Amali Grup Wawotobi Konawe dan ratusan warga sekitar, turut menyaksikan peletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Rusun Santri di Pondok pesantren Al Ikhlas Lambuya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024