Baubau (ANTARANews Sultra) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalihkan Kartu Nelayan menjadi kartu baru yaitu Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan atau Kusuka.
Kepala DKP Kota Baubau, Sadidi di Baubau, Senin, menjelaskan pemasukan data dari kartu lama ke kartu baru saat ini sedang berlangsung.
Kartu itu berfungsi sebagai pegangan bagi nelayan dalam menjalankan usahanya. Kartu menggantikan Kartu Nelayan yabg diterbitkan sebelumnya oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dengan pergantian kartu itu, kata Sadidi, masyarakat pemilik Kartu Nelayan tidak perlu lagi mengurus, karena secara otomatis kartu nelayannya akan diperbarui menjadi Kusuka.
"Tetapi bagi yang belum memiliki Kartu Nelayan tetapi memenuhi syarat, kami harap dapat menyetorkan data ke kami, untuk diinput agar bisa diterbitkan Kusuka-nya," ujar Sadidi.
Berdasarkan data dari DKP Kota Baubau, saat ini data yang sudah masuk di aplikasi satu data KKP baru 307 nelayan, sedangkan masih banyak nelayan kecil belum terdata karena terkendala dalam pemasukan data.
Sadidi menambahkan kendala pemasukan data itu karena yang digunakan adalah aplikasi nasional sementara semua daerah melakukan penginputan, sehingga jika dalam satu hari pihaknya tidak bisa memenuhi target penginputan, maka akan dilanjutkan di hari berikutnya.
Ia juga menambahkan selain menggenjot kepemilikan Kusuka untuk nelayan, pihaknya juga mengupayakan mereka memiliki Kartu Asuransi Nelayan.
"Syarat mendapatkan asuransi nelayan di antaranya harus memiliki Kartu Nelayan atau Kusuka," turur Sadidi.
Kepala DKP Kota Baubau, Sadidi di Baubau, Senin, menjelaskan pemasukan data dari kartu lama ke kartu baru saat ini sedang berlangsung.
Kartu itu berfungsi sebagai pegangan bagi nelayan dalam menjalankan usahanya. Kartu menggantikan Kartu Nelayan yabg diterbitkan sebelumnya oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dengan pergantian kartu itu, kata Sadidi, masyarakat pemilik Kartu Nelayan tidak perlu lagi mengurus, karena secara otomatis kartu nelayannya akan diperbarui menjadi Kusuka.
"Tetapi bagi yang belum memiliki Kartu Nelayan tetapi memenuhi syarat, kami harap dapat menyetorkan data ke kami, untuk diinput agar bisa diterbitkan Kusuka-nya," ujar Sadidi.
Berdasarkan data dari DKP Kota Baubau, saat ini data yang sudah masuk di aplikasi satu data KKP baru 307 nelayan, sedangkan masih banyak nelayan kecil belum terdata karena terkendala dalam pemasukan data.
Sadidi menambahkan kendala pemasukan data itu karena yang digunakan adalah aplikasi nasional sementara semua daerah melakukan penginputan, sehingga jika dalam satu hari pihaknya tidak bisa memenuhi target penginputan, maka akan dilanjutkan di hari berikutnya.
Ia juga menambahkan selain menggenjot kepemilikan Kusuka untuk nelayan, pihaknya juga mengupayakan mereka memiliki Kartu Asuransi Nelayan.
"Syarat mendapatkan asuransi nelayan di antaranya harus memiliki Kartu Nelayan atau Kusuka," turur Sadidi.