Kendari (Antaranews Sultra) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, berjanji mengembangkan dan menjadikan Lembaga Seni dan Qasida Indonesia (Lasqi) wilayah Sultra sebagai mitra pemerintah daerah.
   
 "Lasqi Sultra merupakan sebagai salah satu seni budaya islam yang telah menjadi tradisi di indonesia sejak dahulu dan patut untuk di kembangkan dan dipertahankan. Lasqi merupakan mitra Pemerintah Provinsi Sultra dalam mewujudkan Sultra yang bertakwa," kata Ali Mazi, dalam acara membukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I Lasqi Sultra, di Kendari, Minggu.
    
Kegiatan itu dihadiri pula oleh Kakanwil Kemenag Sultra, Abdul Kadir, Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota dan ketua Lasqi kabupaten kota se Sultra.
   
 Ia mengatakan, dalam era globalidasi saat ini, maka oengarus budaya modern sangat kuat yang bisa menjadi penyebab surutnya eksistensi seni qasidah di tanah air.
     
 "Seni Qasida mempunyai peranan penting dalam dakwah yang berasaskan nilai-nilai religi dengan beisikan nilai-nilai ajakan kebaikan islami," katanya.
     
 Menurut dia, penyelenggaraan festival seni Qasida sebagai pengembangan seni budaya islam yang berkelanjutan yang mampu menumbuhkan nilai-nilai religi dalam kehidupan masyarakat.
   
  Ali Mazi berharap kepada pengurus Lasqi untuk mengelola lembaga itu sebaik-baiknya sehingga dapat terus berkembang dan dapat memberikan pengaruh positif kepada lingkungan masyarakat islami di bumi Anoa.
   
  Ketua DPW Lasqi Sultra, Tina Nur Alam, mengatakan, pelaksanaan Muswil dan Rakerwil Lasqi merupakan salah satu kegiatan penting organisasi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi DPW Lasqi.
   
  "Sejak terbentuknya pada tahun 2009, Lasqi terus melakukan pembinaan sani Qasida dan terus berupaya menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap seni Qasida yang dewasa ini cenderung terlupakan oleh sebagian besar masyarakat khususnya generasi muda," ujarnya.
   
  Dalam kurun waktu kurang sembilan tahun tersebut terbentuk kata Tina, Lasqi secara rutin telah menyelenggarakan berbagai aktifitas pembinaan dan pengembangan seni Qasidah, diantaranya melalui kegiatan festival seni Qasida baik skala kecil maupun skala besar mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, kota, provinsi dan nasional.
     
"Alhamdulillah tahun ini, Sultra turut berpatisipasi pada kegiatan festival seni Qasida skala kecil tingkat nasional, yang dilaksanakan pada tanggal 24-27 November 2018 di Jakarta dimana seluruh peserta Sultra masuk dalam kategori 10 besar, capaian prestasi tersebut tentu belum cukup dan dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi," ujarnya.
     
Tina berharap pada festival seni Qasidah tingkat nasional tahun 2019 nanti di Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sultra bisa menorehkan prestasi gemikang dengan kerja keras kesungguhan dan tentunya dengan dukungan dari Pemprov Sultra.
   
  Perwalikan DPP Lasqi Sultra, Ismail Usman, dalam kesempatan itu mengaku kalau Lasqi Sultra menjadi salah satu Lasqi percontohan di Indonesia dalam menjalankan misi pembinaan seni islami.
   
   "Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Sultra dan Kakanwil Kemenag Sultra, maka lembaga ini akan terus memberikan manfaat kepada masyarakat dan pemerintah," katanya.
     
  Ismail juga berharap tidak ada lagi Lasqi satu dan Lasqi dua di daerah itu, karena kehadiran gubernur pada Muswil dan Rakerwil sebagai bukti dukungan kepada lembaga itu.
     
  "Dengan dukungan gubernur dan kakanwil, maka Lasqi di Sultra tidak ada problem," katanya.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024