Kendari (Antaranews Sultra) - Petinju nasional pemegang gelar WBO Intercontinental kelas ringan (61,2 kilogram), Daud Yordan, belum memikirkan rencana berikutnya setelah menjalani pertarungan melawan petinju Inggris, Anthony Crolla, beberapa waktu lalu.

"Belum Mas`. Saya belum memikirkan rencana ke depan, saya ingin istirahat terlebih dulu," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat petang.

Daud Yordan akhirnya harus mengakui keunggulan Anthony Crolla pada pertarungan bertajuk "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchaster Arena, Inggris, Sabtu (19/11) waktu setempat atau Minggu (11/11) dini hari WIB.

Petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, kalah angka dari petinju Inggris (112-116). Dengan kekalahan ini maka rekor bertarung Daud Yordan menjadi 33 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah.

Pada Jumat petang ini, Daud Yordan kembali ke kampung halamannya di Sukadana, Kalimantan Barat, setelah beberapa waktu meninggalkan keluarga di rumah. "Saya sudah meninggalkan rumah 2,5 bulan yang lalu, makanya hari ini saya akan pulang untuk berkumpul dengan keluarga," katanya.

Menjelang pertarungan melawan petinju Inggris tersebut, Daud Yordan menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari sejak September 2018 kemudian pada awal November 2018 berangkat ke Inggris untuk menghadapi petinju tuan rumah.

Usai pertarungan yang dimainkan di Manchaster Arena, Inggris, tersebut, Daud Yordan baru tiba di Tanah Air pada Rabu (14/11) malam sekitar pukul 22.45 WIB kemudian ada kegiatan di Jakarta dan hari ini atau Jumat pulang ke kampung halamannya di Sukadana, Kalimantan Barat.

Ketika ditanya luka yang dialami saat bertarung dengan Crolla, ayah Miguel Angel Yordan Junior mengatakan, tidak ada luka yang dialami saat pertarungan itu. "Tidak ada luka untuk saya mas`," katanya.

Pada pertarungan selama 12 ronde itu, lawannya mengubah gaya bertarung dari "fighter" menjadi "boxer". "Dia (Anthony Crolla) mengubah gaya bertarung dari `fighter` menjadi `boxer`," katanya.

Menurut dia, gaya bertarung petinju "fighter" adalah jual-beli pukulan, sedangkan gaya "boxer" adalah berlari-lari di atas ring setelah melancarkan pukulan.

"Tentu saja perubahan ini menyulitkan karena beda dengan yang dipelajari," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.

Dengan kekalahan ini, rekor bertarung Daud Yordan menjadi 38 kali menang (26 diantaranya dengan KO) dan empat kali kalah, sedangkan Anthony Crolla rekor bertarungnya menjadi 34 kali menang (13 diantaranya dengan KO), tiga kali seri, dan enam kali kalah.

Selain kekalahan dari Crolla, tiga kekalahan yang diderita Daud Yordan sebelumnya adalah dari Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan) pada pertarungan di Jakarta, 14 April 2013.

Selanjutnya, kalah dari Chris John pada pertarungan di Jakarta, 17 April 2011, dan Calestino Caballero pada pertarungan di Amerika Serikat, 10 April 2010.





 

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024