Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan sosialisasi terhadap program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) bertempat oada salah satu hotel di Kendari, Rabu.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Kendari, Sulkarnain, saat membuka kegiatan itu mengatakan, program L2T2 sudah berjalan dilingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Kendari, bahkan ansurannya juga sudah mulai berjalan untuk pengurasan lumpur tinja.
"Kami menjalin kerja sama dengan dua bank, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sultra untuk mensukseskan porgram tersebut," Sulkarnain.
Ia mengakun, untuk penerapan program L2T2 kepada masyarakat kota Kendari masih dalam tahap sosialisasi untuk itu dia sangat berharap program tersebut bisa direspon dengan baik oleh masyarakat kota Kendari.
"Sehingga awal 2019 program tersebut bisa kita jalankan, dan masyarakat kita bisa mengikuti program L2T2," ujarnya.
Sulkarnain berharap, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bisa menambah kendaraan operasional, untuk mobil sedot tinjanya. Karena, mobil sedot tinja yang ada saat ini tidak memadai untuk dilakukan secara maksimal di masyarakat.
"Karena mobil penyedot tinja yang kita miliki sekarang bisa berjalan tetapi kurang begitu maksimal. Kami juga sudah melakukan pembenahan terhadap pengelolaan limbah kita yang ada di TPAS Puuwatu, yang tahun ini bisa rampung sehingga pemanfaatannya bisa lebih optimal," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Kendari, Sulkarnain, saat membuka kegiatan itu mengatakan, program L2T2 sudah berjalan dilingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Kendari, bahkan ansurannya juga sudah mulai berjalan untuk pengurasan lumpur tinja.
"Kami menjalin kerja sama dengan dua bank, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sultra untuk mensukseskan porgram tersebut," Sulkarnain.
Ia mengakun, untuk penerapan program L2T2 kepada masyarakat kota Kendari masih dalam tahap sosialisasi untuk itu dia sangat berharap program tersebut bisa direspon dengan baik oleh masyarakat kota Kendari.
"Sehingga awal 2019 program tersebut bisa kita jalankan, dan masyarakat kita bisa mengikuti program L2T2," ujarnya.
Sulkarnain berharap, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bisa menambah kendaraan operasional, untuk mobil sedot tinjanya. Karena, mobil sedot tinja yang ada saat ini tidak memadai untuk dilakukan secara maksimal di masyarakat.
"Karena mobil penyedot tinja yang kita miliki sekarang bisa berjalan tetapi kurang begitu maksimal. Kami juga sudah melakukan pembenahan terhadap pengelolaan limbah kita yang ada di TPAS Puuwatu, yang tahun ini bisa rampung sehingga pemanfaatannya bisa lebih optimal," katanya.