Kendari (Antaranews Sultra) - Institut Agama Islam Negeri Kendari, Sulaweis Tenggra (Sultra), menerima dua orang mahasiswi korban bencana gempa dan tsunami asal Palu, Sulawesi Tengah, yang akan mengikuti program "sit in class" atau kuliah sementara pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK).
Dua orang mahasiswa tersebut adalah Kurnia dan Fitri Ayu Ningsih yang merupakan mahasiswi semester satu pada program studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Datokarama Palu.
"Sesuai keputusan rapat pimpinan, IAIN Kendari menerima mahasiswa asal Palu melalui program "sit in class" di prodi yang sama dengan pertimbangan kedekatan wilayah, trauma yang menimpa para mahasiswa termasuk apabila kampus asalnya masih belum bisa menyelenggarakan perkuliahan," kata Dekan FATIK, Dr Hj St Kuraedah, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, saat menerima kedua mahasiswi ini pada Senin (22/10),dua mahasiswi itu langsung mengikuti perkuliahan sesuai dengan mata kuliah yang mereka jalani di IAIN Palu.
Menurut dia, kedua mahasiswa mengaku masih trauma dengan bencana yang menimpa wilayah kota Palu pada 28 September silam.
Akibat trauma itu lanjut Kuraedah, keduanya memilih untuk melanjutkan studi ke IAIN Kendari meskipun kampus asalnya sudah dibuka kembali dan telah menyelenggarakan aktifitas pendidikan dan pengajaran bagi mahasiswanya.
"Kami memberikan kesempatan satu semester untuk mengikuti "sit in class", jadi semester genap tahun depan mereka sudah diperbolehkan kembali ke kampus asalnya. Jika tetap ingin melanjutkan studi disini mereka harus memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan di kampus ini seperti izin pindah dari kampus asal," katanya.
Saat datang ke IAIN Kendari kata Kuraedah, mahasiswi asal Palu ini hanya bisa menunjukkan bukti pembayaran SPP dan kartu mahasiswa.
"Kurnia mengisahkan, saat kejadian bencana dia masih berada di dalam kampus IAIN Palu karena sedang mempersiapkan kegiatan untuk sebuah sekolah disana. Beruntung mereka sempat berlari keluar dari kawasan kampus yang tersapu tsunami itu," kata Kuraedah.
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di Palu katanya, IAIN Kendari memutuskan membuka program sit in class bagi mahasiswa asal palu sepanjang prodi yang dipilih sama dengan prodi di kampus mereka.
"Ini bertujuan agar mereka tidak menemui masalah berkaitan dengan nilai mata kuliah kelak saat kembali aktif kuliah di kampus masing-masing," katanya.
Dua orang mahasiswa tersebut adalah Kurnia dan Fitri Ayu Ningsih yang merupakan mahasiswi semester satu pada program studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Datokarama Palu.
"Sesuai keputusan rapat pimpinan, IAIN Kendari menerima mahasiswa asal Palu melalui program "sit in class" di prodi yang sama dengan pertimbangan kedekatan wilayah, trauma yang menimpa para mahasiswa termasuk apabila kampus asalnya masih belum bisa menyelenggarakan perkuliahan," kata Dekan FATIK, Dr Hj St Kuraedah, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, saat menerima kedua mahasiswi ini pada Senin (22/10),dua mahasiswi itu langsung mengikuti perkuliahan sesuai dengan mata kuliah yang mereka jalani di IAIN Palu.
Menurut dia, kedua mahasiswa mengaku masih trauma dengan bencana yang menimpa wilayah kota Palu pada 28 September silam.
Akibat trauma itu lanjut Kuraedah, keduanya memilih untuk melanjutkan studi ke IAIN Kendari meskipun kampus asalnya sudah dibuka kembali dan telah menyelenggarakan aktifitas pendidikan dan pengajaran bagi mahasiswanya.
"Kami memberikan kesempatan satu semester untuk mengikuti "sit in class", jadi semester genap tahun depan mereka sudah diperbolehkan kembali ke kampus asalnya. Jika tetap ingin melanjutkan studi disini mereka harus memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan di kampus ini seperti izin pindah dari kampus asal," katanya.
Saat datang ke IAIN Kendari kata Kuraedah, mahasiswi asal Palu ini hanya bisa menunjukkan bukti pembayaran SPP dan kartu mahasiswa.
"Kurnia mengisahkan, saat kejadian bencana dia masih berada di dalam kampus IAIN Palu karena sedang mempersiapkan kegiatan untuk sebuah sekolah disana. Beruntung mereka sempat berlari keluar dari kawasan kampus yang tersapu tsunami itu," kata Kuraedah.
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di Palu katanya, IAIN Kendari memutuskan membuka program sit in class bagi mahasiswa asal palu sepanjang prodi yang dipilih sama dengan prodi di kampus mereka.
"Ini bertujuan agar mereka tidak menemui masalah berkaitan dengan nilai mata kuliah kelak saat kembali aktif kuliah di kampus masing-masing," katanya.