Kendari (Antaranews Sultra) - Pihak PT. Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) siap merealisasikan pembangunan jalan beton sepanjang empat kilometer di ruas atau jalur Desa Puuruhi sampai Desa Besu Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
General Manajer PT. VDNI, Rudy Rusmadi, di Kendari, Jumat, mengatakan meskipun pembangunan jalan beton di Kacamatan Morosi siap realisasi, tetapi tetap harus menunggu persetujuan Bupati Konawe yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu.
"Tadi saya sudah diskusikan bersama Kementerian PUPR, termasuk jalan di atas yang masuk APBN, jadi harus ada persetujuan Pemkab Konawe, agar apa yang dibangun untuk perbaikan jalan ini tidak menyalahi aturan," katanya.
Ia berjanji, setelah persetujuan dari pemerintah tuntas, maka pembangunan jalan beton segera dilaksanakan.
"Pembangunan jalan beton sepanjang empat kilometer di kawasan Puuruhi-Besu itu, telah dianggarkan sebesar Rp15 milia hingga Rp30 miliar, yang juga masuk dalam dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT VDNI," ujarnya.
Menurut Rudi, meski pun nantinya jalan beton dikerjakan oleh PT VDNI, namun status jalan beton tersebut tetap berada dibawah wewenang Pemkab Konawe.
"Anggarannya masuk CSR. Statusnya bukan jalan VDNI, tetapi jalan Konawe, tetap milik pemerintah. Pertanggungjawabannya pun harus melalui kajian dari BPK," tandasnya.
(T.KR-SPR/B/L005/C/L005)
General Manajer PT. VDNI, Rudy Rusmadi, di Kendari, Jumat, mengatakan meskipun pembangunan jalan beton di Kacamatan Morosi siap realisasi, tetapi tetap harus menunggu persetujuan Bupati Konawe yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu.
"Tadi saya sudah diskusikan bersama Kementerian PUPR, termasuk jalan di atas yang masuk APBN, jadi harus ada persetujuan Pemkab Konawe, agar apa yang dibangun untuk perbaikan jalan ini tidak menyalahi aturan," katanya.
Ia berjanji, setelah persetujuan dari pemerintah tuntas, maka pembangunan jalan beton segera dilaksanakan.
"Pembangunan jalan beton sepanjang empat kilometer di kawasan Puuruhi-Besu itu, telah dianggarkan sebesar Rp15 milia hingga Rp30 miliar, yang juga masuk dalam dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT VDNI," ujarnya.
Menurut Rudi, meski pun nantinya jalan beton dikerjakan oleh PT VDNI, namun status jalan beton tersebut tetap berada dibawah wewenang Pemkab Konawe.
"Anggarannya masuk CSR. Statusnya bukan jalan VDNI, tetapi jalan Konawe, tetap milik pemerintah. Pertanggungjawabannya pun harus melalui kajian dari BPK," tandasnya.
(T.KR-SPR/B/L005/C/L005)