Rumbia (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Kesehatan meluncurkan program mencegah dini penyakit TBC yang disebut "Juru Pemantau Batuk" (Jumantuk) Puskesmas.?
? ?Kadis Kesehatan Kabupaten Bombana, Sunandar, saat meluncukanr "Jumantuk" di Rumbia, Selasa, mengatakan penyakit TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
? ?"Saat ini kuman Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Dengan semakin meningkatnya epidemi penyakit HIV/AIDS, maka dapat diperkirakan bahwa penyakit TBC juga meningkat," katanya.
? ?Dikatakan, program inovasi cegah dini penyakit tuberculosis (TBC) melalui Jumantuk Puskesmas, merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan masyarakat untuk memberantas penyakit TBC.
? ?"Kami telah melaksanakan berbagai langkah untuk untuk mengendalikan penyakit ini, antara lain menetapkan kebijakan akses pelayanan penderita TBC untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar mutu pelayanan, melibatkan seluruh penyedia layanan pemerintah dan swasta, memberdayakan masyarkat dan pasien TBC," katanya.
?Menurut dia, peningkatan kapasitas petugas mikroskopis petugas TBC ini dilaksanakan dengan maksud untuk mendukung kinerja penanggulangan TBC, diperlukan ketersediaan Laboratorium TBC dan manajemen yang baik agar terjamin mutu laboratorium dan meningkatkan kreatifitas petugas laboratorium di masing-masing Puskesmas dan RSUD Kabupaten Bombana.
"Saya berharap melalui peningkatan kapasitas petugas Mikroskopis TBC dan Inovasi Program Cegah Dini Penyakit TBC yang melibatkan lintas sektor terkait melalui Jumantuk, kita dapat meningkatkan kinerja bersama utamanya programmer dan tenaga laboratorium sebagai ujung tombak pelaksanaan pemantau TBC di wilayah kerja masing-masing," katanya.
? ?Kadis Kesehatan Kabupaten Bombana, Sunandar, saat meluncukanr "Jumantuk" di Rumbia, Selasa, mengatakan penyakit TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
? ?"Saat ini kuman Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Dengan semakin meningkatnya epidemi penyakit HIV/AIDS, maka dapat diperkirakan bahwa penyakit TBC juga meningkat," katanya.
? ?Dikatakan, program inovasi cegah dini penyakit tuberculosis (TBC) melalui Jumantuk Puskesmas, merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan masyarakat untuk memberantas penyakit TBC.
? ?"Kami telah melaksanakan berbagai langkah untuk untuk mengendalikan penyakit ini, antara lain menetapkan kebijakan akses pelayanan penderita TBC untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar mutu pelayanan, melibatkan seluruh penyedia layanan pemerintah dan swasta, memberdayakan masyarkat dan pasien TBC," katanya.
?Menurut dia, peningkatan kapasitas petugas mikroskopis petugas TBC ini dilaksanakan dengan maksud untuk mendukung kinerja penanggulangan TBC, diperlukan ketersediaan Laboratorium TBC dan manajemen yang baik agar terjamin mutu laboratorium dan meningkatkan kreatifitas petugas laboratorium di masing-masing Puskesmas dan RSUD Kabupaten Bombana.
"Saya berharap melalui peningkatan kapasitas petugas Mikroskopis TBC dan Inovasi Program Cegah Dini Penyakit TBC yang melibatkan lintas sektor terkait melalui Jumantuk, kita dapat meningkatkan kinerja bersama utamanya programmer dan tenaga laboratorium sebagai ujung tombak pelaksanaan pemantau TBC di wilayah kerja masing-masing," katanya.