Rumbia  (Antaranews Sultra) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Burhanuddin HS Noy, mengatakan, bursa inovasi desa yang dilaksanakan daerahnya saat ini merupakan ajang berbagi kreativitas dan inovasi masing-masing desa.

? ? ?"Dalam kegiatan bursa inovasi desa kita mengharapkan satu desa dapat memilih satu program unggulan yang dapat dilaksanakan dan didukung dengan sumber daya yang tersedia. Semiduan bisa saling menginformasikan inovasi masing-masing desa," katanya, di Rumbia, Selasa.

? ? ?Ia meminta kepada masing-masing desa untuk mengonsultasikan program unggulan dan inovasi dengan para tenaga ahli pendampingan yang ada.

? ? ?"Untuk saling bertukar pikiran sehingga betul-betul bisa mewujudkan satu program unggulan di desanya masing-masing," katanya.

? ? ?Menurut dia, dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, diamanatkan bahwa desa diberi kewenangan yang berskala lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan memanfaatkan potensi yang ada.

? ? ?"Hal ini sesuai dengan nawacita pemerintah pusat membangun Indonesia dari pinggiran," katanya.

? ? ?Sekda mengingatkan para kepala desa untuk lebih berhati-hati dalam mengelola dana desanya, agar bisa terhindar dari jeratan hukum.

? ? ?"Laksanakan sesuai petunjuk teknis yang sudah ada, jangan sampai keluar dari Juknisnya bisa-bisa merepotkan kepala desa itu sendiri. Dana Desa banyak pihak yang mengawas," ujarnya.

? ? ?Dalam merencakan program pembangunan di desa,menurut Sekda, agar para kepala desa tidak memutuskan sendiri program yang akan dilaksanakan, meskipun itu bentuk inovasi program, tetapi perlu pelibatan masyarakat sangat penting.

? ? ?"Ajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, aparat desa, perangkat desa lainnya untuk dimusyawarahkan," katanya.



 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024