Kendari (Antaranews Sultra) - Pelaksana Tugas Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sulkarnaen Kadir, mengatakan bahwa pemerintah kota akan menyediakan lahan untuk membangun sarana ruang pendinginan (cold storage) untuk membantu hasil tangkapan nelayan yang selama ini masih sangat terbatas.

"Keluhan para nelayan di Kendari saat ini adalah, jumlah hasil tangkapan mereka terus meningkat namun permasalahnnya adalah terbatasnya ruang pendingin sebagai fasiltas untuk menyimpan hasil tangkapan ikan mereka agar tetap terjaga kualitasnya," kata Plt Wali Kota saat pertemuan dengan Gubernur Sultra Ali Mazi dalam rapat bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di ruang kantor gubernur Sultra, Selasa.

Menurut dia, pemerintah kota kini menyediakan lahan khusus bila mana ada pihak yang akan membangun industri pemyimpanan hasil tangkapan nelayan itu.

Walaupun saat ini sudah ada yang dibangun pemerintah di kawasan pelabuhan perikanan samudra (PPS), kata dia, dianggapnya masih kurang karena setiap tahun jumlah kapal dan nelayan yang melakukan penangkapan ikan juga terus bertambah.

"Jadi kami berharap Bapak Gubernur ada bantuan cold storage, karena selama ini para nelayan sulit menyimpan ikan akibatnya kualitas ikan juga ikut mempengaruhi terhadap harga di pasaran," ujarnya.

Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, apa yang disampaikan wali kota Kendari dianggap penting dan harus ditindaklanjuti dalam waktu tidak lama.

? ?Ia mengatakan, perhatian bagi nelayan terutama masalah ruang pendingin hasil tangkapan ikan adalah harus diperjuangkan sebab jika sarana itu tidak tersedia maka berdampak pada kualitas hasil tangkapan nelayan yang berpengaruhi pada harga ikan yang akan turun drastis.

? ?"Membangun ruang penyimpanan ikan menjadi penting apalagi untuk menghadapi perubahan iklim. Sejauh ini, nelayan setempat masih menggunakan es batu untuk mendinginkan agar ikan tidak cepat busuk," ujar gubernur.

Fasilitas ruang pendinginan kata Ali Mazi nantinya akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan, sebab itu salah satu program Nawacita Presiden Jokowi di bidang perikanan laut.

Rapat tahunan TPID tingkat provinsi diawali dengan pemaparan oleh kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Pinot Purwahono. Rapat ini sangat penting dalam menentukan program pembangunan ekonomi, terutama bagaimana untuk menekan terjadinya inflasi di daerah.

"Kalau rapat TPID hari ini hanya diikuti beberapa bupati dan wali kota, maka saya harap pada pertemuan berikutnya, semua bupati dan wali kota dan instansi teknis lainnya wajib hadir," katanya.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024