Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut Daerah Otonom Baru (DOB) di Sultra masih kekurangan dokter.
"Daerah Otonomi Baru saat ini masih kekurangan dokter di antaranya di Kabupaten Buton Selatan, Konawe Kepulauan, Muna Barat , Kolaka Timur, Buton Tengah," kata Kepala Dinkes Sultra, dr Zuhuddin Kasim, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya agar penempatan tenaga dokter ada pemerataan antara daerah otonomi baru dam daerah induk.
"Kami terus bermoordinasi dengan pemerintah pusat untuk tambahan dokter nusantara sehat, baik itu dokter maupun tenaga keselatan lainnya," katanya.
Meskipun program tenaga nusantara sehat, kata dia, sudah masuk di Sultra, tetapi hanya di kontrak selama dua tahun.
"Jadi permintaan daerah akan mengajukan ulang kepada pemerintah pusat untuk penambahan tenaga nusantara sehat, kalau tahun lalu hanya di Kabupaten saja tapi tahun ini sudah bisa di kota sesuai yang dibutuhkan," katanya.
Pengajuannya ini, kata Zuhuddin, dari pemerintah Kabupaten/kota terus di provinsi kemudian diajukan di pemerintah pusat.
Idealnya kata dia, tenaga dokter untuk setiap puskesmas minimal satu dokter umum dan satu dokter gigi, tapi saat ini masih ada puskesmas yang tidak ada dokternya.
"Jadi sekarang kita kekurangan dokter, untuk mengrektur dokter kedaerah sangat sulit, karena dokter sekarang tidak ada yang mau ke daerah padahal pemda sudah menyiapkan insentifnya," katanya.
(T.KR-SPR/B/A035/C/A035) 03-09-2018 20:29:51
"Daerah Otonomi Baru saat ini masih kekurangan dokter di antaranya di Kabupaten Buton Selatan, Konawe Kepulauan, Muna Barat , Kolaka Timur, Buton Tengah," kata Kepala Dinkes Sultra, dr Zuhuddin Kasim, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya agar penempatan tenaga dokter ada pemerataan antara daerah otonomi baru dam daerah induk.
"Kami terus bermoordinasi dengan pemerintah pusat untuk tambahan dokter nusantara sehat, baik itu dokter maupun tenaga keselatan lainnya," katanya.
Meskipun program tenaga nusantara sehat, kata dia, sudah masuk di Sultra, tetapi hanya di kontrak selama dua tahun.
"Jadi permintaan daerah akan mengajukan ulang kepada pemerintah pusat untuk penambahan tenaga nusantara sehat, kalau tahun lalu hanya di Kabupaten saja tapi tahun ini sudah bisa di kota sesuai yang dibutuhkan," katanya.
Pengajuannya ini, kata Zuhuddin, dari pemerintah Kabupaten/kota terus di provinsi kemudian diajukan di pemerintah pusat.
Idealnya kata dia, tenaga dokter untuk setiap puskesmas minimal satu dokter umum dan satu dokter gigi, tapi saat ini masih ada puskesmas yang tidak ada dokternya.
"Jadi sekarang kita kekurangan dokter, untuk mengrektur dokter kedaerah sangat sulit, karena dokter sekarang tidak ada yang mau ke daerah padahal pemda sudah menyiapkan insentifnya," katanya.
(T.KR-SPR/B/A035/C/A035) 03-09-2018 20:29:51