Kendari (Antaranews Sultra) - BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) melalui program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) membuka wawasan para siswa asal Jawa Barat melalui kegiatan bedah buku "Cerita Nusantara Kami" di Kendari, Sabtu.
Akademisi Universitas Halu Oleo Kendari, Dr Asrun Lio, saat menjadi pembedah buku itu di Kendari, Sabtu, mengatakan, dari bedah buku tersebut dapat menambah wawasan kebudayaan peserta SMN karena isi dari buku tersebut merupakan hasil testimoni para alumni SMN di seluruh Indonesia.
"Melalui bedah buku diharapkan membuka wawasan peserta SMN akan keberagaman nusantara dan mengantar anak-anak untuk membuat sebuah cerita di akhir kegiatan ini," ujarnya.
Menurut dia, sampul dan lay out buku sudah bagus dengan ukuran berat kertas yang digunakan bagus.
"Yang menjadi kelemahan dan perlu menjadi catatan untuk pembuatan buku selanjutnya adalah penulis hanya ceritakan sepenggal, tidak tuntas, ada hal yang unik tetapi tidak digambarkan," katanya.
Dikatakan, pada kesempatan berikutnya kalau menulis, walau paragraf singkat jangan simpan kalimat terngantung yang tidak ada ujung dan kesimpulannya.
"Kesimpulan, buku ini bisa dikemas menjadi bahan bacaan tambahan di sekolah, isinya banyak mengandung nilai karakter dan budaya lokal Indonseia," katanya.
Manager Community Development (PKBL) PT Inalum, Susyam Widodo, mengatakan Program SMN memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk bisa mengenal Indonesia yang luas, unik, dan beranekaragam dengan mengunjungi daerah lain di luar provinsi asalnya.
Hadir dalam bedah buku ini Pihak PT Inalum, PT Antam, LKBN Antara Biro Sultra dan Perpustakaan Daerah Sultra.
Akademisi Universitas Halu Oleo Kendari, Dr Asrun Lio, saat menjadi pembedah buku itu di Kendari, Sabtu, mengatakan, dari bedah buku tersebut dapat menambah wawasan kebudayaan peserta SMN karena isi dari buku tersebut merupakan hasil testimoni para alumni SMN di seluruh Indonesia.
"Melalui bedah buku diharapkan membuka wawasan peserta SMN akan keberagaman nusantara dan mengantar anak-anak untuk membuat sebuah cerita di akhir kegiatan ini," ujarnya.
Menurut dia, sampul dan lay out buku sudah bagus dengan ukuran berat kertas yang digunakan bagus.
"Yang menjadi kelemahan dan perlu menjadi catatan untuk pembuatan buku selanjutnya adalah penulis hanya ceritakan sepenggal, tidak tuntas, ada hal yang unik tetapi tidak digambarkan," katanya.
Dikatakan, pada kesempatan berikutnya kalau menulis, walau paragraf singkat jangan simpan kalimat terngantung yang tidak ada ujung dan kesimpulannya.
"Kesimpulan, buku ini bisa dikemas menjadi bahan bacaan tambahan di sekolah, isinya banyak mengandung nilai karakter dan budaya lokal Indonseia," katanya.
Manager Community Development (PKBL) PT Inalum, Susyam Widodo, mengatakan Program SMN memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk bisa mengenal Indonesia yang luas, unik, dan beranekaragam dengan mengunjungi daerah lain di luar provinsi asalnya.
Hadir dalam bedah buku ini Pihak PT Inalum, PT Antam, LKBN Antara Biro Sultra dan Perpustakaan Daerah Sultra.