Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengajak masyarakat untuk mendukung dan menerapkan pola Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam setiap aktivitas di daerah itu.
Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, pada kampanye Germas di Kendari, Rabu, mengatakan program gerakan masyarakat merupakan penguatan pembangunan kesehatan dalam upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa dalam memasyarakatkan pola hidup sehat.
"Germas bertujuan untuk menurunkan beban penyakit menular dan tidak menular baik kematian maupun kecacatan," katanya.
Selain itu, kata Sulkarnain, Germas menghindarkan terjadinya produktifitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
"Khusus seluruh ASN lingkup pemerintah kota Kendari, mari bersama-sama mewujudkan kota Kendari yang lebih sehat dengan senantiasa mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Kepala dinas kesehatan kota Kendari, Rahminingrum, mengaku saat ini sudah terjadi pergeseran pola penyakit dari yang dulunya penyakit infeksi lebih mendominasi tetapi sekarang penyakit tidak menular 57 persen rata-rata di derita oleh masyarakat.
Menghadapi permasalahan tersebut kata dia, tidak bisa mengandalkan hanya satu pihak peran pemerintah namun perlu ada keterlibatan akademisi, masyarakat dan swasta dalam bidang promotif, preventif maupun kuratif.
Salah satu caranya kata Rahminingrum, adalah melalui Germas secara menyeluruh di masyarakat.
"Dalam Germas mencakup 8 kegiatan, namun di tahun 2018 ini diwajibkan melakukan hanya tiga kegiatan utama yakni makan sayur dan buah, aktivitas fisik 30 menit tiap hari serta melakukan pemeriksaan rutin kesehatan fisik paling tidak setiap 6 bulan sekali," katanya.
Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, pada kampanye Germas di Kendari, Rabu, mengatakan program gerakan masyarakat merupakan penguatan pembangunan kesehatan dalam upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa dalam memasyarakatkan pola hidup sehat.
"Germas bertujuan untuk menurunkan beban penyakit menular dan tidak menular baik kematian maupun kecacatan," katanya.
Selain itu, kata Sulkarnain, Germas menghindarkan terjadinya produktifitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
"Khusus seluruh ASN lingkup pemerintah kota Kendari, mari bersama-sama mewujudkan kota Kendari yang lebih sehat dengan senantiasa mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Kepala dinas kesehatan kota Kendari, Rahminingrum, mengaku saat ini sudah terjadi pergeseran pola penyakit dari yang dulunya penyakit infeksi lebih mendominasi tetapi sekarang penyakit tidak menular 57 persen rata-rata di derita oleh masyarakat.
Menghadapi permasalahan tersebut kata dia, tidak bisa mengandalkan hanya satu pihak peran pemerintah namun perlu ada keterlibatan akademisi, masyarakat dan swasta dalam bidang promotif, preventif maupun kuratif.
Salah satu caranya kata Rahminingrum, adalah melalui Germas secara menyeluruh di masyarakat.
"Dalam Germas mencakup 8 kegiatan, namun di tahun 2018 ini diwajibkan melakukan hanya tiga kegiatan utama yakni makan sayur dan buah, aktivitas fisik 30 menit tiap hari serta melakukan pemeriksaan rutin kesehatan fisik paling tidak setiap 6 bulan sekali," katanya.