Kendari (Antaranews Sultra) - Forum Komunikasi (Forkom) Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan jadi wadah penyerapan tenaga kerja yang berkesinambungan dengan harapan bisa menghimpun semua mitra dengan banyak program untuk lebutuhan pasar kerja daerah maupun luar daerah.

Kepala BLK Kendari, Andi Asriani Koke, MM di Kendari, Selasa mengatakan Forum Komunikasi ini ada di Sultra sejak tiga tahun terakhir yang di ketuai Hendra Sukarno, dalam perjalanannya telah memiliki banyak program, diantaranya semua mitra menjadi tempat magang peserta pelatihan dari BLK.

"Bahkan yang kami tahu bahwa alumni BLK tidak sedikit usai pelatihan mereka direkrut untuk bekerja, karena sudah memiliki kompetensi dan terlatih seperti kebutuhan perusahaan," ujar Asriani.

Ia mengatakan, sebelumnya pada (30/7) telah dilakukan pertemuan antar pengurus Forkom yang dibuka Kadis Transnaker Sultra, Saemu Alwi dan dihadiri pihak dari Dirjen Bina Lattas Kementerian Tenaga Kerja RI.

Asriani Moke mengatakan, pengurus dan anggota Forkom, dari tahun ke tahun alumni BLK banyak yang terserap di dunia kerja atau memiliki usaha sendiri, dengan ketrampilan yang dimilikinya.

Bahkan kata dia, penyerapan alumni di tahun 2015 ?sebanyak 42 persen, 2016 ?sebanyak 37,6 persen, 2017 sebanyak 47,6 persen dan tahun 2018 hingga bulan Juli ini sudah 19,7 persen.

"Itu baru yang terdata di Kantor BLK, ada beberapa yang sudah berkerja atau mandiri, namun tidak melapor," papar Kepala BLK. Asriani

Ia juga berharap, ke depan alumni BLK bukan hanya mengisi lapangan kerja lokal, tapi bisa keluar daerah bahkan ke luar negeri.

"Kalau di di pulau Jawa atau daerah lain bisa, tentunya di Kendari juga bisa," katanya.

Kadis Transmigrasi dan Ketenagkerjaan Sultra Saemu Alwi mensupport keberadaan Forkom BLK, karena menurutnya pihaknya bersama instansi terkait termasuk BLK, selalu berkoordinasi dalam menurunkan angka pengangguran di daerah ini.

"Saya berharap dari Forkom ini berkontribusi kepada pemerintah untuk turut mewadahi pengentasan angka pengangguran," kata Kadis.

Data di Dinas Transnaker Sultra menyebutkan, bahwa walaupun tingkat pengangguran di daerah ini masih rendah yaitu hanya 3 persen dari pencari kerja , tapi bukan berarti data tersebut membuat kita santai menghadapinya, semua pihak terkait harus membaur meningkatkan kompetensi SDM Sultra untuk terus bisa bersaing di era globalisasi ini.

Untuk proses pemagangan ke luar negeri pun, saat ini Jepang sudah membuka akses, setelah empat tahun yang lalu untuk wilayah Sulawesi di blacklist, tinggal kesiapan daerah untuk semua itu, jelasnya Saemu.

Sementara, Ketua ForKom Hendra Sukarno berharap forum ini akan terus menjadi wadah bagi pengusaha, sebagai tempat data memperoleh tenaga kerja kompeten.
  Suasanan pada acara Forkum se-Sultra di BLK kendari (Foto Antara/ Azis Senong)
"Saya berharap BLK terus maju, kalau tiga tahun lalu dalam kepemimpinan saya total mensuplai tenaga perhotelan, hampir 50 persen hotel di Kendari, tenaganya disuplai dari alumni perhotelan BLK, dan Forkomlah yang mewadahinya. Tapi Forkom mendatang harus lebih baik, bukan hanya di Kendari, tapi pemagangan diharapkan bisa keluar daerah," katanya

Dibagaian lain Kasubdit Pengembangan Jejaring Pemagangan Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Mulyadi, mengatakan pihaknya menfasilitasi pemagangan yang dilakukan. Selama ini seharusnya pemagangan bukan hanya berlaku di dalam daerah, tapi harus ada juga di luar daerah.

"Kami melalui dana APBN memporsikan dana untuk pemagangan ke luar daerah. Kami harap di BLK Kendari juga akan diberlakukan pemagangan keluar daerah," kata Mulyadi.


(T.A056/C/T007/C/T007) 31-07-2018 08:06:49

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024