Kendari (Antaranews Sultra) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memperoleh bantuan pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dari pemerintah pusat sebanyak empat unit pada tahun anggaran 2018 .
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Sultra, Effendi, di Kendari, Rabu, mengatakan Rusunawa tersebut tersebar di empat kabupaten/kota di Sultra, yakni Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Bombana dan Kota Baubau.
"Bantuan Rusunawa ini merupakan betuk perhatian pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat didaerah itu," katanya.
Sedangkan anggaran pembangunan Rusunawa itu katanya, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, Rusunawa tersebut dibangun dengan tipe yang berbeda , yaitu bangunan tiga lantai yaitu Kota Kendari, setiap unit bangunan terdiri atas 35 kamar, sementara untuk yang empat lantai yaitu Kota Baubau, Kabupaten Bombana dan Kolaka setiap unit bangunan terdiri atas 50 kamar.
"Kalau arahan pusat bantuan ini diperuntukan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat ksususnya yang belum memiliki tempat hunian yang tetap," katanya.
Namun, kata Effendi, semua tergantung dari pemerintah daerah (Pemda) mau diperuntukan untuk apa, seperti di kota Kendari misalnya akan diperuntukan untuk pegawai rumah sakit Bahteramas.
Kemdian di Kota Baubau lanjut Effendi, diperuntukan untuk masyarakat pedagang dan PNS, sementara di Kabupaten Bombana dan Kolaka diperuntukan untuk PNS.
"Pengelolanya nanti adalah pemerintah daerah masing-masing, kita hanya membangun saja," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Sultra, Effendi, di Kendari, Rabu, mengatakan Rusunawa tersebut tersebar di empat kabupaten/kota di Sultra, yakni Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Bombana dan Kota Baubau.
"Bantuan Rusunawa ini merupakan betuk perhatian pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat didaerah itu," katanya.
Sedangkan anggaran pembangunan Rusunawa itu katanya, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, Rusunawa tersebut dibangun dengan tipe yang berbeda , yaitu bangunan tiga lantai yaitu Kota Kendari, setiap unit bangunan terdiri atas 35 kamar, sementara untuk yang empat lantai yaitu Kota Baubau, Kabupaten Bombana dan Kolaka setiap unit bangunan terdiri atas 50 kamar.
"Kalau arahan pusat bantuan ini diperuntukan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat ksususnya yang belum memiliki tempat hunian yang tetap," katanya.
Namun, kata Effendi, semua tergantung dari pemerintah daerah (Pemda) mau diperuntukan untuk apa, seperti di kota Kendari misalnya akan diperuntukan untuk pegawai rumah sakit Bahteramas.
Kemdian di Kota Baubau lanjut Effendi, diperuntukan untuk masyarakat pedagang dan PNS, sementara di Kabupaten Bombana dan Kolaka diperuntukan untuk PNS.
"Pengelolanya nanti adalah pemerintah daerah masing-masing, kita hanya membangun saja," katanya.