Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Pudat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pada Maret 2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sultra yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,409.?

"Angka ini meningkat sebesar 0,005 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,404," kata Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud saat menyampaikan profil terkait kemiskinan Sultra hingga Maret 2018 di Kendari, Senin.

Sementara itu, lanjut dia, jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,394, Gini Ratio Maret 2018 naik sebesar 0,015 poin.

Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,420 naik dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,408 dan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,403. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,370 turun dibanding September 2017 yang tercatat sebesar 0,373 namun naik dibanding Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,358.

Pada Maret 2018, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 15,84 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan sedang.?

"Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 15,32 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang," ujar Edy Mahmud.

Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 17,35 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.

Edy Mahmud menambahkan bahwa berdasrkan ukuran ketimpangan Bank Dunia bahwa pengeluaran penduduk Sulawsi Tenggara cenderung menurun dan masih berada pada kategori tingkat ketimpangan yang sedang.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024