Baubau (Antaranews Sultra) - Penumpang antarpulau di dermaga Topa Kecamatan Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, meminta ketersediaan sarana air bersih toilet umum dipelabuhan rakyat itu.



Menurut salah seorang penumpang, Kadir, di Baubau, Sabtu mengatakan, sarana air bersih toilet umum pelabuhan antarpulau tujuan pulau Kadatua dan Siompu, Kabupaten Buton Selatan tersebut harusnya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang hendak buang air saat menunggu kapal.



"Tadi saya hendak buang air ke toilet tapi airnya tidak ada, terpaksa saya ke rumah keluarga yang kebetulan berada disekitar pelabuhan ini," katanya.



Sedangkan tarif speed tujuan Kadatua sebesar Rp5.000 per orang dan tujuan Siompu  Rp20.000 per kepala.



Sementara, petugas pelabuhan Topa Dishub Baubau, Salihin mengakui toilet umum pelabuhan yang dibangun pemerintah itu masih mengalami kekurangan air bersih, sehingga untuk memenuhi ketersediaan air terpaksa diambil dari warga sekitar.



"Ada dua toilet umum, hanya satu air bersihnya tidak ada dan satunya pun terkadang airnya kurang," katanya.



Padahal dermaga Topa yang terletak di Kelurahan Sulaa itu, menurutnya, merupakan pelabuhan rakyat antarpulau yang setiap harinya cukup ramai dengan tujuan pulau Siompu dan Kadatua.



"Kalau jumlah speed yang ada ini  sekitar puluhan. Ada juga kapal tujuan Wanci (Wakatobi), Kabaena (Bombana) dan Talaga (Buton Tengah) tapi kapal yang muat bahan bakar minyak (BBM)," katanya.



Aktifitas penumpang antarpulau yang hendak bepergian menggunakan jasa transportasi laut itu, kata dia, rata-rata mulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. 



"Biasanya penumpang ramai pada pagi hingga menjelang siang hari. Kalau pun ada penumpang yang ingin menyeberang ke pulau Siompu dan Kadatua pada malam hari biasanya sudah dikenakan sistem carter dengan tarif Rp150.000 hingga Rp200.000," katanya.



Armada kapal rakyat speed boat yang beroperasi melayani penumpang dari dua kecamatan itu rata-rata mesinnya berukuran dibawah 10 gross tonage (GT). 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024