Kendari  (Antaranews Sultra) - Para korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membutuhkan bantuan karena belum dapat menjalankan aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara (Konut), Djasmidin melalui saluran telepon dari Wanggudu, Minggu mengatakan, sebagian warga korban banjir sudah kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan sebagian masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air bah.

"Saat air bah `menyerang` masuk ke dalam rumah penghuni hanya berpikir menyelamatkan jiwa. Isi rumah ditinggalkan sehingga kini tidak memiliki apa-apa lagi," kata Jasmidin.

Oleh karena itu, warga mengharapkan uluran tangan dari para dermawan, sebab donasi yang dimiliki telah habis tersalurkan ke masyarakat saat banjir pertama melanda daerah penghasil nikel itu pada 22 Mei lalu.

"Banjir pertama melanda Konawe Utara akhir Mei. Pertengahan Juni banjir kedua, sementara logistik yang kami miliki serta bantuan dari para relawan telah habis tersalurkan," katanya.

Bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Konawe Utara sudah tersalurkan kepada para korban banjir walaupun tidak mencukupi sambil menunggu kucuran bantuan dari Pemerintah Provinsi Sultra.

Uluran tangan dari para relawan serta jajaran instansi pemerintah di daerah untuk membantu mempermudah penanganan para korban sangat diharapkan.

Hujan pertengahan Juni menyebabkan 5 kecamatan dan 70 rumah terendam banjir dengan ketingian air 1 sampai 1,5 meter. Bahkan, akses jalan darat yang menghubungkan wanggudu, ibukota Konut dan kecamatan Langkikima, wiwirano, Landawe serta provinsi Sulteng dan Sultra lumpuh.

Petani padi sawah mengalami kerugian karena ratusan hektare terendam bajir walaupun ada petani yang berinisitif memanen padi menggunakan perahu kecil.
 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024