Kendari (Antaranews Sultra) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2019 sebanyak 72.575 pemilih.
Ketua KPU Buton, Burhan, di Kendari, Selasa, mengatakan DPS Pemilu 2019 tersebar pada tujuh kecamatan, 95 desa/kelurahan dan 359 tempat pemungutan suara (TPS).
"Dari data pemilih sementara pemilu yang ada, pemilih perempuan lebih banyak dari pemilih laki-laki, yakni 36.303 perempuan dan 36.272 laki-laki," katanya.
Burhan merinci, DPS untuk Kecamatan Kapontori 10.208 jiwa, Lasalimu 7.751 jiwa, Lasalimu Selatan 9.911 jiwa, Pasarwajo 27.486 jiwa, Siotapina 9.459 jiwa, Wabula 3.988 jiwa dan Wolowa 3.772 jiwa.
Ia mengharapkan warga yang namanya belum masuk DPS segera melaporkan kepada petugas di lapangan agar dicatat oleh Petugas Pemungutan Suara (PPS) untuk dimasukkan ke dalam DPT.
"Warga yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih diharapkan aktif mengikuti proses penetapan pemilih," katanya.
Menurut Burhan, semua perwakilan dari peserta pemilu dan pemerintah daerah diberikan hasil DPS supaya sama sama diperhatikan data tersebut demi kepentingan pemilu 2019.
"Karena Kesuksesan pemilu 2019 tidak bisa hanya dibebankan kepada penyelenggara saja, namun semua pihak terkait harus saling bahu-membahu demi menyukseskan pemilu serentak pertama di Indonesia memilih presiden dengan DPR hingga DPRD," kata Burhan.
Ketua KPU Buton, Burhan, di Kendari, Selasa, mengatakan DPS Pemilu 2019 tersebar pada tujuh kecamatan, 95 desa/kelurahan dan 359 tempat pemungutan suara (TPS).
"Dari data pemilih sementara pemilu yang ada, pemilih perempuan lebih banyak dari pemilih laki-laki, yakni 36.303 perempuan dan 36.272 laki-laki," katanya.
Burhan merinci, DPS untuk Kecamatan Kapontori 10.208 jiwa, Lasalimu 7.751 jiwa, Lasalimu Selatan 9.911 jiwa, Pasarwajo 27.486 jiwa, Siotapina 9.459 jiwa, Wabula 3.988 jiwa dan Wolowa 3.772 jiwa.
Ia mengharapkan warga yang namanya belum masuk DPS segera melaporkan kepada petugas di lapangan agar dicatat oleh Petugas Pemungutan Suara (PPS) untuk dimasukkan ke dalam DPT.
"Warga yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih diharapkan aktif mengikuti proses penetapan pemilih," katanya.
Menurut Burhan, semua perwakilan dari peserta pemilu dan pemerintah daerah diberikan hasil DPS supaya sama sama diperhatikan data tersebut demi kepentingan pemilu 2019.
"Karena Kesuksesan pemilu 2019 tidak bisa hanya dibebankan kepada penyelenggara saja, namun semua pihak terkait harus saling bahu-membahu demi menyukseskan pemilu serentak pertama di Indonesia memilih presiden dengan DPR hingga DPRD," kata Burhan.