Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengimbau warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit difteri.

Kepala Dinkes Sultra, Zuhudin Kasim, di Kendari, Sabtu, mengatakan kasus penyakit difteri bukan hal baru karena tahun 2017 ada kasus terjadi di Kendari.

"Bahkan tahun ini ada terjadi kasus penyakit difteri di Kabupaten Buton Selatan," kata Zuhudin.

Ia mengatakan, gejala umum yang ditimbulkan penyakit itu seperti demam, sakit tenggorokan, sulit bernafas, pilek, serta leher membengkak.

"Untuk itu, saya berharap kepada Dinkes kabupaten kota agar melakukan upaya deteksi dini terhadap penyakit difteri," katanya.

Ia instruksikan kabupateb kota mengajak masyarakat di daerahnya masing-masing untuk berperilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Penyakit difteri merupakan penyakit menular yang cukup serius disebabkan kuman corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan,"katanya.

Menurut dia, langkah utama yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri yakni wajib melakukan imunisasi DPT, DT dan Td, mulai dari usia bayi baru lahir.

"Imunisasi secara lengkap DPT, DT dan Td merupakan bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi baru lahir sampai anak Sekolah Dasar kelas V SD," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024