Kendari (Antaranews Sultra) - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt meminta masyarakat tidak mengaitkan aksi teror ledakan bom di Kota Surabaya, Jatim, dengan agama.
"Kami mengimbau kepada semua pihak agar peristiwa ini jangan dikaitkan dengan soal ajaran agama mana pun. Karena ini tidak ada kaitannya dengan hal tersebut," kata Harry di Kendari, Senin.
Menurut dia, aksi teror merupakan pemahaman yang sesat dan tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun. Tidak ada agama yang mengajarkan seperti itu, katanya.?
"Peristiwa tersebut murni tindakan kriminal dengan melakukan aksi serangan bom," lanjutnya.
Harry mengaku pihaknya telah mendapat petunjuk dari Mabes Polri sehubungan perkembangan pengungkapan peristiwa serangan bom yang terjadi di beberapa tempat di Kota Surabaya.
"Saat ini, tim Densus 88 sedang bekerja dan terus melakukan pengungkapan terhadap rangkaian peristiwa tersebut," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat Sultra tetap tenang bekerja atau beraktivitas sebagaimana biasanya.
"Tentunya kami berharap agar masyarakat di Sultra tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi dengan isu yang dapat membuat gaduh daerah ini. Sultra adalah daerah yang kondusif," katanya.
"Kami mengimbau kepada semua pihak agar peristiwa ini jangan dikaitkan dengan soal ajaran agama mana pun. Karena ini tidak ada kaitannya dengan hal tersebut," kata Harry di Kendari, Senin.
Menurut dia, aksi teror merupakan pemahaman yang sesat dan tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun. Tidak ada agama yang mengajarkan seperti itu, katanya.?
"Peristiwa tersebut murni tindakan kriminal dengan melakukan aksi serangan bom," lanjutnya.
Harry mengaku pihaknya telah mendapat petunjuk dari Mabes Polri sehubungan perkembangan pengungkapan peristiwa serangan bom yang terjadi di beberapa tempat di Kota Surabaya.
"Saat ini, tim Densus 88 sedang bekerja dan terus melakukan pengungkapan terhadap rangkaian peristiwa tersebut," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat Sultra tetap tenang bekerja atau beraktivitas sebagaimana biasanya.
"Tentunya kami berharap agar masyarakat di Sultra tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi dengan isu yang dapat membuat gaduh daerah ini. Sultra adalah daerah yang kondusif," katanya.