Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota kendari, Sulawesi Tenggara, saat ini terus mengembangkan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menjadi kawasan edukasi bagi pelajar dan mahasiswa di daerah itu.
"Kami tidak pernah berhenti untuk berinovasi mengembangkan kawasan TPA ini. Kita sudah mendapatkan penghargaan nasional sebagai pengelola TPA terbaik nasional, Kedepan kita ingin mendapatkan penghargaan sebagai TPA sampah edukasi terbaik," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kendari, Nur Rasak, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan TPA sampah yang terletak di Kecamatan Puuwatu banyak dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa yang ingin melihat langsung proses pengelolaan akhir sampah.
"Tidak hanya sekedar melihat pengelolaan sampah, tetapi juga sekaligus berwisata di tempat itu, karena kami telah menyulap TPA Sampah menjadi tempat rekreasi," katanya.
Dikatakan, berbagai fasilitas pendukung wisaya sudah dibangun di tempat itu seperti flying fox, dan terdapat menara pandang dan taman Bougenvile.
"Dengan kunjungan para pelajar dan mahasiswa maka akan menanamkan rasa kepedulian terhadap kebersihan ketika kembali di lingkungan masing-masing," katanya.
Karena. kata Rasak, di TPA sampah saja sudah bersih dan bisa menjadi tempat wisata, sehingga di lingkungan tempat tinggal juga harus lebih bersih lagi.
"Kami tidak pernah berhenti untuk berinovasi mengembangkan kawasan TPA ini. Kita sudah mendapatkan penghargaan nasional sebagai pengelola TPA terbaik nasional, Kedepan kita ingin mendapatkan penghargaan sebagai TPA sampah edukasi terbaik," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kendari, Nur Rasak, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan TPA sampah yang terletak di Kecamatan Puuwatu banyak dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa yang ingin melihat langsung proses pengelolaan akhir sampah.
"Tidak hanya sekedar melihat pengelolaan sampah, tetapi juga sekaligus berwisata di tempat itu, karena kami telah menyulap TPA Sampah menjadi tempat rekreasi," katanya.
Dikatakan, berbagai fasilitas pendukung wisaya sudah dibangun di tempat itu seperti flying fox, dan terdapat menara pandang dan taman Bougenvile.
"Dengan kunjungan para pelajar dan mahasiswa maka akan menanamkan rasa kepedulian terhadap kebersihan ketika kembali di lingkungan masing-masing," katanya.
Karena. kata Rasak, di TPA sampah saja sudah bersih dan bisa menjadi tempat wisata, sehingga di lingkungan tempat tinggal juga harus lebih bersih lagi.