Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pronvisi Sulawesi Tenggara menampilkan pangan lokal pada ajang pameran Hallo Sultra 2018 terkait peringatan hari jadi Sultra ke- 54.

Petugas stand Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra Heri di Kendari, Rabu, mengatakan pengunjung tertarik mempertanyakan segala hal berkaitan dengan pangan lokal, khususnya beras ketan.

"Pengunjung rela berlama-lama di stand Tanaman Pangan demi mendapatkan informasi tentang beras ketan yang beragam. Pengunjung mempertanyakan lokasi pengembangan, cara pengolahan hingga harga penjualan," kata Heri.

Pangan lokal yang dipamerkan, yakni jagung varietas DK 771, beras premium lokal cap Anoa Sultra, beras pandan wangi, beras vaietas Ciherang, beras ketan putih Bagong, bweras hitam Bagong, beras hitam, beras ketan putih jarum dan beras ketan merah Buton Utara.

Beras medium II terdiri dari beras varietas Cisantana, beras lokal merah Amonggedo sedangkan beras medium III adalah beras Ciliwung serta beras medium I masing-masing beras organik Kambowa (Buton Utara), beras Pandan Wangi (Kabupaten Wakatobi).

Pengunjung pameran Siti Wahda (38) mengatakan ubi-ubian makanan pokok sejak nenek moyang sehingga penting untuk dipamerkan karena anak cucu saat ini kebanyakan tidak mengerti ubi jalar dan ubi kayu.

"Keladi dan ubi hutan dapat dikonsumsi oleh manusia sehingga masyarakat Sultra jangan panik mendengar impor pangan beras. Heran juga pemerintah mau impor beras, padahal pangan lokal masih tersedia," kata Wahda, Aparatur Sipil Negara (ASN).
 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2025